Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Riset: Paparan BPA Tingkatkan Risiko Asma pada Pelajar Perempuan

image-gnews
Iklan

INFO NASIONAL-Paparan Bisphenol A alias BPA pada rahim selama kehamilan dapat meningkatkan risiko asma bagi para pelajar perempuan. Hal ini berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan terhadap 3.000 pasang ibu dan anak dari enam negara Eropa.

"Kami meyakini dampak tersebut dipengaruhi oleh fakta bahwa bisphenol dapat menembus penghalang plasenta serta mengganggu sistem kekebalan dan pernapasan anak dalam fase perkembangan," kata penulis utama studi, Alicia Abellán, yang juga peneliti pascadoktoral di Barcelona Institute for Global Health.

Ada kaitan yang signifikan antara kadar BPA di urine ibu dengan asma dan mengi (suara bernada tinggi yang terdengar saat sedang bernapas) pada anak-anak perempuan, yang tidak dialami anak laki-laki. Demikian hasil penelitian yang dipublikasikan jurnal Environment International pada Jumat 18 Maret 2022.

Dr. Leonardo Trasande, Direktur Pediatri Lingkungan di NYU Langone Health menyebutkan beberapa kemungkinan penjelasan untuk temuan tersebut."BPA adalah estrogen sintetis, dan hormon seks membentuk hampir setiap fungsi tubuh selama perkembangan janin," ujarnya seperti dilansir dari CNN, Sabtu 19 Maret 2022.

"Ketika bayi tumbuh di dalam rahim, tunas paru-paru dibentuk oleh sejumlah faktor yang salah satunya hormon seks. Jadi, ketidakseimbangan hormon seks, misalnya adanya estrogen yang asing seperti BPA, dapat menjadi sumber masalah," kata Transande. Menurutnya, BPA juga berkontribusi terhadap peradangan dan mengganggu fungsi kekebalan tubuh. Jadi ada sejumlah pola yang sesuai dengan penjelasannya.

Salah satu studi terbesar pada topik ini, kata Trasande, hasil laporan mengklarifikasi riset sebelumnya pada populasi yang lebih kecil yang menunjukkan hubungan yang tidak konsisten antara BPA dan gangguan pernapasan. Enam negara dalam penelitian ini adalah Spanyol, Prancis, Yunani, Norwegia, Belanda, dan Inggris.

Sementara itu Dewan Kimia Amerika Serikat, yang mewakili industri kimia, mengungkapkan sejumlah hal kepada CNN terkait hasil riset di enam negara Eropa tersebut. "Desain penelitian yang terbatas didasarkan pada sampel tunggal untuk mengukur paparan sehingga tidak mampu mendeteksi relasi sebab akibat antara BPA dan asma atau mengi pada anak. Sulit menarik kesimpulan dari laporan ini," kata Jennifer Garfinkel, Direktur Komunikasi Produk di Dewan Kimia Amerika.

Lapisan Kemasan Kaleng dan Kertas Termal

Salah satu bisfenol yang paling sering diteliti, BPA, dikenal sebagai pengganggu kelenjar endokrin dan sanggup mengubah hormon dalam tubuh. Janin dan bayi paling rentan. BPA dikaitkan dengan ketidaknormalan janin, bobot rendah pada bayi yang baru lahir, serta gangguan otak dan kepribadian pada bayi dan anak-anak.

Pada orang dewasa, BPA dikaitkan dengan diabetes, penyakit jantung, kanker, obesitas, hingga disfungsi ereksi. Selain itu, studi tahun 2020 juga menunjukkan keterkaitan kematian dini dengan paparan BPA. Tim peneliti menyampaikan seseorang yang memiliki kadar bisphenol A lebih tinggi dalam urine mereka meningkatkan risiko kematian hingga 49 persen dalam 10 tahun ke depan.

Menurut Pusat Pengendalian Pencegahan Penyakit AS, sejak 1950-an, BPA dapat ditemukan dalam wadah minuman, lapisan makanan kaleng, sealant gigi, dan mainan. Zat kimia tersebut digunakan untuk membuat botol bayi, gelas isap, dan wadah susu formula bayi hingga para orang tua yang khawatir memboikot produk tersebut lebih dari satu dekade lalu.

Lantaran dianggap berbahaya, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) melarang penggunaan BPA pada botol bayi dan gelas isap pada 2012, diikuti pelarangan pada kemasan susu formula pada 2013. Namun, FDA tidak melarang penggunaan BPA di produk kemasan makanan lain.

Hanya BPA yang Dikaitkan dengan Asma

Tim peneliti menggunakan sampel urine yang dikumpulkan dari ibu hamil antara tahun 1999 hingga 2010, ketika BPA sangat umum digunakan. Kemudian, mereka menemukan kandungan BPA pada 90 persen sampel urine peserta penelitian.

Anak-anak yang lahir dari ibu tersebut juga diperiksa paru-parunya dengan tes spirometri pada usia 7 sampai 11 tahun, sementara para ibu diminta mengisi kuesioner tentang mengi maupun fungsi paru-paru anak mereka.

Menurut penelitian tersebut, dari beberapa jenis bisfenol yang dianalisis, BPA satu-satunya zat yang terkait dengan gejala pernapasan seperti asma dan mengi selama usia sekolah dasar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Hasilnya cukup signifikan dan tampaknya sejalan dengan evaluasi ulang Otoritas Keamanan Pangan Eropa (EFSA) terbaru tentang risiko terhadap kesehatan masyarakat terkait paparan BPA,” ujar Maricel Maffini, ilmuwan biologi yang pernah menerbitkan beberapa studi terhadap bisfenol dan tidak terlibat dalam studi tadi. Menurutnyam EFSA telah mengidentifikasi sistem kekebalan manusia dapat dipengaruhi oleh toksisitas BPA, termasuk efek seperti asma, alergi, dan mengi.

Para peneliti juga menganalisis jenis bisphenol F dan bisphenol S. Keduanya dijual sebagai bahan pengganti yang bebas plastik BPA dan lebih aman dibanding BPA. Hasilnya, tingkat BPF dan BPS dalam sampel urine peserta sangat rendah dan tidak ada hubungan yang konsisten dengan fungsi pernapasan. Ini karena penelitian dilakukan sebelum opsi-opsi tersebut tersedia secara luas.

Kendati demikian, penelitian pada hewan menemukan dampak BPS pada perkembangan pranatal yang berkaitan dengan masalah perkembangan embrio ataupun kelahiran prematur. Studi juga menemukan kaitan antara gangguan sistem hormon tiroid dan aritmia jantung.

Cara Menghindari BPA

Transande menjelaskan saat ini paparan BPA juga ditemukan pada makanan dan air yang terkontaminasi lapisan aluminium kaleng dan kemasan minuman. Selain itu, juga dihasilkan kertas termal untuk mencetak struk.

Paparan tersebut bisa dibatasi denngan cara penggunaan plastik seminimal mungkink. Saat menggunakan plastik, jangan pernah memasukkannya ke dalam microwave atau mesin pencuci piring. Pasalnya, panasnya dapat menguraikan lapisan kimia sehingga lebih mudah diserap.

Berikut sejumlah tips menghindari BPA, antara lain:

- Usahakan memasak sendiri di rumah untuk mengurangi penggunaan wadah dalam makanan olahan.

- Gunakan losion dan detergen pakaian tanpa pewangi.

- Gunakan perlengkapan pembersih tanpa pewangi.

- Gunakan kaca, baja tahan karat, keramik, atau kayu untuk mewadahi dan menyimpan makanan.

- Beli buah dan sayuran segar atau beku, bukan versi kalengan atau olahan.

- Sering mencuci tangan untuk menghilangkan paparan bahan kimia.

- Hindari menggunakan pengharum ruangan dan semua plastik berlabel No. 3, No. 6, serta No. 7.(*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pertumbuhan Industri Air Minum dalam Kemasan Ditopang Air Mineral dan Teh Kemasan

51 hari lalu

idem
Pertumbuhan Industri Air Minum dalam Kemasan Ditopang Air Mineral dan Teh Kemasan

Industri air minum dalam kemasan (AMDK) memberikan kontribusi besar dalam pertumbuhan penjualan minuman ringan periode 2022 hingga 2023.


Heboh Isu Soal Bromat AMDK, BPOM Diminta Lebih Proaktif Kasih Penjelasan

56 hari lalu

Ilustrasi air dalam kemasan galon. quora.com
Heboh Isu Soal Bromat AMDK, BPOM Diminta Lebih Proaktif Kasih Penjelasan

Pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah menyarankan agar BPOM lebih aktif cek ke lapangan soal bromat di AMDK


YKMI dan MUI Sebut Air Minum Dalam Kemasan Terkandung Bromat Hoaks, Ini Detailnya

58 hari lalu

YKMI dan MUI Sebut Air Minum Dalam Kemasan Terkandung Bromat Hoaks, Ini Detailnya

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI) dan MUI meminta publik tidak termakan hoaks tentang isu bromat di air minum dalam kemasan alias AMDK.


108 Daftar Obat Penurun Demam yang Aman Versi BPOM

18 Februari 2024

Demam biasanya menjadi pertanda atas respons tubuh dalam menghadapi suatu penyakit. Berikut daftar obat demam yang aman versi BPOM. Foto: Canva
108 Daftar Obat Penurun Demam yang Aman Versi BPOM

Demam biasanya menjadi pertanda atas respons tubuh dalam menghadapi suatu penyakit. Berikut daftar obat demam yang aman versi BPOM.


Ini Berbagai Alasan Galon Guna Ulang Biru Aman Untuk Dipakai

11 Januari 2024

Ini Berbagai Alasan Galon Guna Ulang Biru Aman Untuk Dipakai

Masyarakat tidak perlu ragu apalagi khawatir untuk menggunakan kemasan galon guna ulang biru atau polikarbonat (PC)


Alasan Galon Guna Ulang Biru Aman Untuk Dipakai

10 Januari 2024

Alasan Galon Guna Ulang Biru Aman Untuk Dipakai

Kemasan galon guna ulang biru, aman dan terjamin keselamatannya.


Le Minerale Serahkan 5 Mobil Tambahan ke POPI, Bantu Tingkatkan Recycle Rate

5 Desember 2023

Le Minerale Serahkan 5 Mobil Tambahan ke POPI, Bantu Tingkatkan Recycle Rate

Galon sekali pakai bukanlah masalah di lapangan, justru menjadi berkah bagi teman-teman pengumpul dan bagi recycler.


Danone-Aqua Gunakan Galon Berbahan PET untuk Kemasan Isi Ulang

24 Oktober 2023

Danone-Aqua Gunakan Galon Berbahan PET untuk Kemasan Isi Ulang

Penggunaan galon sekali pakai berjenis PET dinilai lebih aman untuk kesehatan.


Riset: BPA Penyebab Disfungsi Ereksi, Ejakulasi Dini, dan Anjloknya Gairah Seksual Pria

17 Oktober 2023

Mor wearable patch, yang dirancang untuk mencegah ejakulasi dini pada pria, ditampilkan di stan Morani Medical selama CES Unveiled, acara pratinjau media, di CES 2022 di Las Vegas, Nevada, AS 3 Januari 2022. REUTERS/Steve Marcus
Riset: BPA Penyebab Disfungsi Ereksi, Ejakulasi Dini, dan Anjloknya Gairah Seksual Pria

Studi melibatkan 353 partisipan di China merupakan hasil temuan riset yang dipublikasikan di Jurnal Zhonghua Nan Ke Xue pada 2018


Hati Hati Terkecoh, Galon kemasan PET juga Belum Tentu Aman, Ini Alasannya

10 Oktober 2023

Hati Hati Terkecoh, Galon kemasan PET juga Belum Tentu Aman, Ini Alasannya

Industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) sedang diramaikan dengan isu Bisphenol a (BPA) yang disebut-sebut berada di galon berbahan Polikarbonat (PC