TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin menyebut lembaganya masih membahas surat pengunduran diri Miftachul Akhyar.
"Itu masih dibahas di MUI, masih dalam proses pembahasan," ujar Ma'ruf, Jumat, 11 Maret 2022.
Menurut Ma'ruf keputusan untuk menerima atau tidak pengunduran diri Miftachul akan dibahas dalam rapat internal MUI. "Nanti kita tunggu saja hasilnya, apa yang akan diambil itu, belum tahu kan, apa jadi mundur atau tidak, kira-kira begitu, kita tunggu saja,” tuturnya.
Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Miftachul Akhyar sebelumnya menyatakan telah mengirimkan surat pengunduran diri dari jabatan Ketua Umum MUI saat memberikan pengarahan dalam Rapat Gabungan Syuriyah-Tanfidziyah PBNU di Kampus Unusia Parung, Bogor, Jawa Barat Rabu, 9 Maret 2022.
"Di saat ahlul halli wal aqdi (Ahwa) Muktamar ke-34 NU menyetujui penetapan saya sebagai Rais Aam, ada usulan agar saya tidak merangkap jabatan. Saya langsung menjawab sami'na wa atha'na (kami dengarkan dan kami patuhi). Jawaban itu bukan karena ada usulan tersebut, apalagi tekanan," ujarnya dikutip dari laman resmi NU, Rabu, 9 Maret 2022.
Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur 2007-2015 itu lalu menceritakan proses pemilihan dirinya menjadi Ketua Umum MUI pada akhir November 2020 lalu. Hampir dua tahun sebelumnya, kata Kiai Miftah, dirinya dirayu dan diyakinkan untuk bersedia jadi Ketua Umum MUI. "Semula saya keberatan, tapi kemudian saya takut menjadi orang pertama yang berbuat 'bid'ah' di dalam NU. Karena selama ini Rais Aam PBNU selalu menjabat Ketua Umum MUI," tuturnya.
Saat ini, Kiai Miftah menganggap 'bid'ah' itu sudah tidak ada lagi. Jadi dirinya berkomitmen untuk merealisasikan janji di hadapan Majelis Ahwa dengan mengajukan pengunduran diri dari jabatan Ketua Umum MUI.
Ketua Badan Pembinaan dan Pengembangan Organisasi MUI KH Salahuddin Al-Aiyub menyebut telah menerima surat pengunduran diri yang dimaksud. "Awal pekan ini, surat tersebut telah kami terima. Selanjutnya, MUI akan merespons surat tersebut sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku di internal MUI," tuturnya.
Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas berharap Miftachul Akhyar mengurungkan rencana pengunduran dirinya. Ia berharap pimpinan NU membolehkan Kiai Miftah merangkap jabatan di MUI. "Kami sangat membutuhkan beliau menjadi pimpinan kami," ujar Anwar, kemarin.