INFO NASIONAL - Kementerian Pertanian merealisasikan program embung untuk Kelompok Tani Giri Mulya di Desa Panyutran, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Embung dapat mempercepat masa tanam petani Pangandaran.
Menteri pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan embung merupakan program strategis dalam konteks pengairan lahan pertanian. Embung akan menjaga irigasi pengairan pertanian, karena pertanian tak boleh terganggu oleh faktor apa pun. "Ketika musim kemarau tiba petani tak perlu khawatir karena ada embung yang akan memasok air, sehingga produktivitas pertanian tetap terjaga," ujarnya dalam rilis, 10 Februari 2022.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Kementerian Pertanian, Ali Jamil menambahkan, keberadaan air menjadi faktor penting bagi keberlanjutan sektor pertanian. Air mampu meningkatkan Indeks Pertanaman. Dengan keberadaan embung, petani dapat meningkatkan produktivitasnya, karena embung memberikan pasokan air yang stabil pada lahan sawah. “Ada tiga aspek dari keberadaan embung ini yaitu produktivitas, peningkatan Indeks Pertanaman pertanian dan meningkatnya kesejahteraan petani," kata Ali.
Ia menambahkan, embung adalah manajemen air (water management). Berfungsi mengatur air, baik air hujan maupun air tanah. "Embung bukan hanya bisa dimanfaatkan untuk mengairi lahan di sawah, tetapi juga bisa untuk mendukung aktivitas perkebunan, hortikultura, juga ternak," ujarnya.
Direktur Irigasi Pertanian Ditjen PSP Kementan, Rahmanto berharap embung bisa dimanfaatkan untuk mendukung peningkatan pendapatan petani. "Embung adalah faktor teknis bagi terungkitnya produktivitas pertanian. Pada akhirnya, kesejahteraan petani juga meningkat," kata dia.
Selama ini, petani kesulitan mengairi lahan untuk pertanian. Berkat keberadaan embung yang dibangun Kementan, areal lahan pertanian seluas 30 hektar mendapatkan pasokan air dengan baik.
"Diharapkan dengan adanya embung dapat membantu percepatan tanam dan meningkatkan produktivitas hasil pertanian sehingga pendapatan petani dan keluarganya juga meningkat," ujar Rahmanto. (*)