TEMPO.CO, Jakarta - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Pusat Kedokteran Kesehatan (Pusdokkes) Polri tiba di Sorong, Papua Barat, untuk mengidentifikasi 17 jenazah yang terbakar korban bentrokan di tempat hiburan malam, Karaoke Double O. Bentrokan tersebut menyebabkan lokasi terbakar pada, Selasa dini hari, 25 Januari 2022.
Tim tersebut terdiri dari ahli forensik, DNA, dan odontologi forensik. Mereka langsung menuju kamar jenazah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Selebesolu, Sorong, lokasi di mana jenazah disimpan. "Proses identifikasi nanti ada empat tahap yang akan dilaksanakan," ujar Komisaris Besar Ahmad Fauzi, salah satu tim DVI Pusdokkes Polri dalam keterangannya, Jumat, 28 Januari.
Dia menjelaskan, empat tahapan yang dilakukan itu adalah pendataan ciri-ciri korban, pendataan antemortem, pendataan ciri-ciri korban semasa hidup, dan fase rekonsiliasi data yang ditemukan di kamar jenazah dan dari keluarga. "Tim DVI akan bekerja secara cermat hingga tuntas semua proses identifikasi jenazah dan berharap pihak keluarga dapat bersabar," katanya.
Polisi juga menetapkan dua tersangka terkait kasus kericuhan antar kelompok yang terjadi di tempat hiburan malam, Karaoke Double O, Sorong, Papua Barat. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Ahmad Ramadhan, menerangkan keduanya berhasil ditangkap oleh petugas. “Dua tersangka telah dilakukan penangkapan dan penahanan,” ujar Ahmad.
Ahmad menjelaskan bahwa penyidik kepolisian masih terus mengejar para pelaku lain yang terlibat dalam bentrokan itu, juga memburu pembakar tempat hiburan malam. “Penyidik terus bekerja dan Polri akan menindak siapa pun yang terlibat dalam pertikaian kelompok tersebut,” katanya lagi.
Dia juga menjelaskan bahwa kedua tersangka yang kini ditahan berasal dari satu kelompok yang terlibat bentrok. Polda Papua Barat juga memastikan situasi di Kelurahan Klawuyuk, Distrik Sorong Timur dipastikan terkendali setelah bentrokan dua kelompok.
Sejauh ini korban tewas akibat bentrokan di Sorong tersebut berjumlah 19 orang. Dari total tersebut satu meninggal akibat bentrokan sedangkan 17 lainnya diduga tewas akibat terbakar di dalam tempat hiburan tersebut. Dugaan sementara bentrok antar dua kelompok dikarenakan pengaruh minuman keras atau miras.