TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak tiga provinsi di Pulau Jawa konsisten menjadi penyumbang terbesar penambahan kasus Covid-19 dalam beberapa hari terakhir. Tiga provinsi itu ialah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.
Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menuturkan ketiga provinsi itu menyumbang 13.316 kasus atau sebesar 90,4 persen dari total 14.729 kasus yang terjadi dalam sepekan terakhir. "Untuk itu saya mohon untuk pemerintah daerah khususnya tiga provinsi itu untuk kembali awasi protokol kesehatan dan terus mengupayakan vaksinasi khususnya untuk lansia dan masyarakat dengan komorbid," kata Wiku dalam konferensi pers, Kamis, 27 Januari 2022.
Wiku meminta pemerintah daerah atau satgas daerah di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten segera melakukan strategi mitigasi untuk menekan penambahan kasus selama dua pekan ke depan. Ia juga meminta pemerintah daerah segera mengevaluasi kebijakan serta menegakkan protokol kesehatan di sektor perkantoran, fasilitas publik, maupun transportasi publik. "Pemerintah pusat akan berkoordinasi dan mengevaluasi upaya mitigasi daerah secara rutin," ujar Wiku.
Selain meminta satgas daerah melakukan mitigasi, Wiku juga meminta masyarakat khususnya di tiga provinsi itu untuk menghindari aktivitas dan tempat-tempat yang berisiko penularan tinggi. Imbauan ini, kata dia, sangat perlu diperhatikan oleh masyarakat kategori rentan, yaitu orang yang tidak dapat divaksin Covid-19, anak-anak, lansia, dan masyarakat yang memiliki komorbid.
Per 27 Januari 2022, tren kasus penambahan Covid-19 di Tanah Air masih menunjukkan peningkatan. Dalam sehari, penambahan kasus Covid-19 mencapai 1,067 kasus, dari 7.010 menjadi 8.077. DKI Jakarta menyumbang 4.149 kasus, Jawa Barat 1.744 kasus, dan Banten 1.291 kasus.
Jumlah kasus Covid-19 yang masih aktif mencapai 6.427 persen. Sebanyak 1.643 pasien sembuh dan 7 pasien meninggal. Sejak Covid-19 merebak, total kasus mencapai 4.309.270. Pasien sembuh mencapai 4.129.305 dan pasien meninggal 144.261.
Wiku menuturkan adanya tren kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia disebabkan oleh varian Omicron yang mulai terdeteksi di Tanah Air pada 16 Desember 2021. Di berbagai negara, kasus Omicron menyebabkan lonjakan hingga peningkatan kasus kematian akibat Covid-19.
Baca: Kantor Staf Presiden Ungkap Warga Jakarta Mulai Kesulitan Cari Rumah Sakit
MAYA AYU PUSPITASARI