INFO NASIONAL – Kabupaten Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan, sekuat tenaga mengejar target vaksinasi 70 persen sebelum tahun 2021 berakhir. “Kami sekarang ada di 67,84 persen, dikit lagi. Mudah-mudahan bisa mencapainya dalam beberapa hari ini,” ujar Bupati Bantaeng, Ilham Syah Azikin, pada @Ngobrol Tempo bertajuk “Peran Pemimpin Daerah dalam Membangun Kekebalan Komunal”, Rabu, 29 Desember.
Ilham mengakui terjadi dinamika pada proses vaksinasi di daerahnya. Sejak awal tahun selalu masuk lima besar di Provinsi Sulsel, namun sempat terpuruk hingga urutan tiga dari bawah. Guna meningkatkan lagi capaian vaksinasi, Pemkab Bantaeng menjalin koordinasi dengan berbagai unsur, mulai dari Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), TNI/Polri, Kejaksaan Republik Indonesia, tenaga kesehatan, lurah, kepala desa, hingga pemimpin Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW).
“Menggerakkan stakeholders dengan sinergitas Forkopimda menjadi poin pentingsehingga kami bisa bangkit. Kurang lebih dalam 20 hari progresivitas kami melonjak dan mencapai 31 persen sehingga sekarang tinggal sedikit lagi ke 70 persen. Insya Allah masih ada waktu beberapa hari, semua turun ke lapangan menggerakkan vaksinasi,” tutur bupati periode 2018-2023 ini.
Pemkab Bantaeng merupakan satu dari sejumlah daerah di Indonesia yang berkreasi agar masyarakat mau divaksinasi. Pada September silam, Bupati Ilham menyiapkan empat unit sepeda motor sebagai door prize. Hadiah serupa kembali digelar oleh DPD KNPI pada pertengahan Desember lalu. Hal ini menumbuhkan minat masyarakat untuk datang ke pusat vaksinasi. “Door prize atau hal lain sebenarnya lahir dari kreativitas di tingkat RT dan RW. Di kabupaten kami fokus pada penuntasan,” ucap Ilham.
Menurut dia, kunci keberhasilan Pemkab Bantaeng mengejar sebanyak 31 persen hanya dalam 20 hari berkat kolaborasi yang kuat dengan berbagai pihak. “Progesivitas di bulan ini karena kolaborasi, termasuk kebersamaan dengan Forkopimda. Apalagi kami dibantu oleh semangat tinggi para tenaga kesehatan, kepala desa, lurah, sampai tingkat RT yang bisa kami katakan nyaris 24 jam bersama masyarakat, karena di akhir tahun ini kita kejar target,” katanya.
Baca Juga:
Pemkab Banteng juga meningkatkan validasi data vaksinasi melalui sentralisasi proses penginputan. Bupati Ilham bercerita bahwa saat rapat bersama TNI/Polri dan Forkopimda, agar input data bisa lebih akurat maka diperlukan sistem terpadu. Karena itu, akhirnya diputuskan untuk memusatkan input data. Sementara selama kegiatan vaksinasi, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil juga hadir. Fungsinya untuk langsung memvalidasi berbagai persoalan administrasi kependudukan agar masyarakat kian mudah menerima vaksin.
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, mengapresiasi capaian vaksinasi di Kabupaten Bantaeng yang sanggup meningkat drastis 31 persen dalam tempo singkat. Menurutnya, indikator keberhasilan daerah terkait vaksinasi dapat dilihat pada kolaborasi dan sinergitas yang dilakukan.
“Di daerah yang Forkopimda kompak,lalu pemimpin daerah (gubernur) yang rutin rapat tiap pekan sekali bersama pemangku kepentingan di bawahnya, termasuk para bupati, maka percepatan vaksinasi akan tinggi,” ujar Tito.
Ia menjelaskan, setidaknya ada empat strategi yang dijalankan di daerah untuk mengejar target vaksinasi 70 persen di akhir 2021. Pertama, berbasis Administasi Pemerintahan, yakni berbasis provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, kelurahan, desa kampung/banjar, dan berbasis RW. Misalnya di Bali melibtkan Banjar yang mendorong percepatan vaksinasi. Demikian pula DKI Jakarta yang berbasis RT/RW mengikuti capaian Bali.
Kedua Pusat Vaksinasi, misalnya di GOR, lapangan, mal, komunitas. Ketiga, vaksinasi mobile, terutama untuk daerah yang sulit seperti desa terpencil. Terakhir vaksinasi Door to Door. Target prioritas adalah lansia lantaran lebih rentan terhadap penularan Covid-19. “Selain empat strategi itu, di daerah banyak yang membuat terobosan kreatif, misalnya memberi sembako atau door prize seperti yang dilakukan di Aceh dan Bantaeng,” ujar Tito. (*)