INFO NASIONAL-Menjelang Hari Raya Natal, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Kupang melakukan pemantauan ketersediaan stok dan kenaikan harga sembilan bahan pokok (sembako) pada distributor dan pasar tradisional di Kota Kupang, Rabu 15 Desember. Wali Kota Kupang, Dr. Jefirstson R. Riwu Kore, MM., MH., memimpin dan memantau langsung bersama Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja, General Manager Pelindo III Kupang, Agus Nazar.
Turut mendampingi antara lain Plt. Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Kota Kupang, Ignasius R. Lega, SH., Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Kupang , Djidja Kadiwanu, S.E., Kepala Dinas Perhubungan Kota Kupang, Bernadinus Mere, AP. M.Si, Dirut PD Pasar, Kardinad Leonard Kale Lena serta perwakilan Bulog NTT.
Pemantauan diawali pada gudang distributor CV Sumber Cipta di Kelurahan Namosain, Kecamatan Alak. Wali Kota dan TPID disambut langsung oleh Direktur CV Sumber Cipta, Fernando Gontai yang memastikan stok sembako mereka cukup aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Kupang menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru nanti. Rombongan juga berkesempatan meninjau langsung stok persediaan beras, gula dan tepung terigu dan minyak goreng.
Setelah memantau ketersediaan stok pada distributor, rombongan beranjak menuju Pasar Kasih Naikoten I untuk memantau kenaikan harga sembako jelang Hari Raya Natal. Mereka mewawancarai beberapa pedagang untuk mengetahui perkembangan harga sembako seperti daging ayam, daging sapi dan bumbu dapur.
Dari hasil pantauan tidak ditemukan kenaikan harga yang cukup signifikan, kecuali pada harga cabai yang terdapat kenaikan. Naiknya harga cabai diakibatkan oleh curah hujan yang tinggi sehingga banyak cabai yang rusak sebelum panen tiba.
Di kesempatan tersebut, Wali Kota meminta agar masyarakat tidak perlu khawatir menjelang perayaan hari raya Natal dan Tahun Baru ini karena TPID menjamin ketersediaan stok sembako dan kestabilan harga Wali Kota juga menyampaikan ucapan terima kasih atas kerja sama dengan BI dalam upaya memantau harga sehingga kalau ada gejolak harga maka dapat diantisipasi dengan langkah-langkah yang telah dipersiapkan.
“Harga pasar di Kota Kupang stabil, dalam artian ketersediaan stok dan kestabilan harga. Meskipun begitu kamia akan terus pantau perkembangan harga hingga hari raya nanti. Mengantisipasi indikasi beberapa barang di Kota Kupang dibawa ke daerah lain sehingga ketersediaan stok berkurang dan mengakibatkan lonjakan harga nantinya,” kata Jefirstson.
Usai melakukan pemantauan di pasar, rombongan kembali ke Kantor Wali Kota Kupang untuk melanjutkan dengan Rapat Koordinasi TPID Kota Kupang guna membahas langkah antisipatif mencegah laju inflasi. Dari data dan hasil pantauan TPID diketahui stok sembako di Kota Kupang, aman untuk beberapa bulan ke depan.
Pada forum rapat TPID Wali Kota menyampaikan pantauan hari ini untuk memastikan ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru telah siap. Langkah ini menunjukkan kepada masyarakat bahwa Pemerintah Kota Kupang dan stakeholder siap menyiapkan bahan-bahan pokok kebutuhan masyarakat.
Selanjutnya Kepala Perwakilan BI Provinsi NTT menyampaikan pada November 2021, Kota Kupang mengalami inflasi sebesar 0,59 persen, lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang mengalami deflasi 0,20 persen. Inflasi terutama didorong oleh kenaikan tarif angkutan udara, daging ayam ras dan minyak goreng. Di sisi lain ada beberapa bahan pokok yang mengalami penurunan harga sehingga menjadi faktor penahan inflasi.
Inflasi bahan makanan terus menurun pasca siklon seroja, namun masih lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya. Inflasi setiap bulan Desember biasanya meningkat lebih tinggi seiring konsumsi masyarakat yang juga meningkat pada hari raya Natal dan Tahun Baru. (*)