TEMPO.CO, Jakarta - Aktivis hak asasi manusia, Veronica Koman bergabung ke Amnesty International Australia. Di organisasi pemantau isu kemanusiaan itu, Veronica ditunjuk memimpin strategi kampanye atau strategic campaigns. “Doakan semoga Amanah,” kata dia mengkonfirmasi kabar tersebut lewat pesan teks, Rabu, 15 Desember 2021.
Veronica mengatakan peran utamanya di posisi itu adalah menjadi penghubung antara Amnesty dengan para pejabat, politikus dan duta besar di negara tersebut. Dia mengatakan akan menangani isu HAM di Australia dan global.
“Termasuk advokasi masyarakat Aborigin yang masih mengalami genosida hingga saat ini,” kata dia.
Veronica mengatakan akan tetap mengadvokasi isu Papua meskipun sudah bergabung di Amnesty International Australia. “Karena tingkat pelanggaran HAM di Papua itu termasuk sudah skala global, jadi tentu akan saya temui lagi dalam kerja-kerja,” tutur dia.
Veronica adalah aktivis yang terkenal sering menyuarakan isu pelanggaran HAM di Papua. Namanya mencuat pada demonstrasi yang dipicu isu rasisme di Papua pada akhir 2019. Kepolisian menuding Veronica melakukan penghasutan karena hanya mencuit di Twitter.
Di luar isu Papua, Veronica banyak menangani perkara kelompok minoritas sejak bergabung di LBH Jakarta pada 2014. Ia mendampingi 7 santriwati dalam kasus kekerasan seksual di sebuah pondok pesantren. Awal 2016, lulusan Universitas Pelita Harapan ini menjadi pengacara sepasang lansia yang diduga menjadi korban perbudakan modern.
Baca juga: Teror ke Orang Tua Veronica Koman Bukan Pertama Kali dan Sudah Lapor Polisi