TEMPO.CO, Jakarta - Bunda Forum Anak Daerah (FAD) Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya menegaskan tak pernah menutup-nutupi kasus pemerkosaan santriwati di Kota Bandung. "Saya tidak menutupi kasus ini dari media maupun publik. Tidak mengekspos bukan berarti menutupi," ujar istri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ini, Senin, 13 Desember 2021.
Sebelumnya, Gubernur Ridwan Kamil mengunggah sejumlah komenter warganet dalam akun instagramnya yang menuding Atalia Kamil menutup-nutupi kasus pemerkosaan santriwati.
Sebagai Bunda Forum Anak Daerah Jabar, tugas Atalia ialah memastikan para korban usia anak ini mendapat haknya dan mendapatkan perlindungan terbaik sesuai dengan UU Perlindungan Anak. "Fokus pada solusi bukan sensasi," tuturnya.
Menurut dia, Polda Jabar, UPTD PPA Jabar, P2TP2A Kota/Kabupaten Bandung, Kejaksaan, LPSK dan pihak lainnya telah bekerja dengan profesional sejak ditemukannya kasus ini.
Ia mengatakan penjangkauan, pemeriksaan, pendampingan, penyembuhan trauma bagi korban dan proses hukum bagi pelaku sudah dilakukan. Bahkan saat ini persidangan telah digelar untuk yang keenam kalinya. "Untuk itu saya menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya," kata Atalia.
Atalia menuturkan dinamika yang berkembang saat ini patut disayangkan.
Terlebih, tiba-tiba saja ada banyak pihak yang berusaha mencari identitas dan mendekati para korban atau orang tua korban untuk menggali cerita dan mengusik kembali hidup korban.
"Kita perlu perhatikan kondisi psikologis para korban dan orang tua mereka. Ada lima korban yang belum sekolah dan tiga korban dikeluarkan dari sekolah karena diketahui telah memiliki anak," tuturnya.
Ia menjelaskan kondisi korban yang awalnya sudah mulai menerima keadaan kini kembali cemas dan trauma. "Bahkan ada yang ingin keluar dari sekolah dan pindah dari kampung halamannya," lanjut Atalia.
Dia menambahkan sampai saat ini sudah berkoordinasi dengan banyak pihak memastikan langkah cepat dan paling aman agar para korban di bawah umur ini mendapatkan hak perlindungan sesuai dengan UU Perlindungan Anak. Selain itu, ia juga ingin memastikan masa depan, pendidikannya serta pengakuan hukum atas bayi yang dilahirkannya.
"Saya mengajak semua pihak untuk saling membantu memberikan rasa aman pada korban dengan fokus pada hukuman berat bagi pelaku, sehingga hal biadab seperti ini tidak terjadi lagi," kata Atalia soal kasus pemerkosaan yang menimpa santriwati di Bandung.
Baca juga: Kementerian PPPA Sebut Pelaku Pemerkosaan Santriwati Layak Dihukum Kebiri