INFO NASIONAL - Wakil Ketua DPR RI, Abdul Muhaimin Iskandar atau karib disapa Gus Muhaimin, menilai perubahan drastis dunia modern tidak terlepas dari pengaruh revolusi industri. Menurutnya revolusi industri berdampak besar pada cara kerja manusia yang semula manual menjadi cara kerja teknologi mesin.
“Revolusi industri ini mengubah cara kerja manusia dari manual menjadi cara kerja berbasis teknologi. Secara mengejutkan tahun 80-an dan awal 90-an teknologi mesin yang tidak efisien memakan bahan bakar yang besar, tempat yang besar, energi yang besar, tapi sekarang menjadi efisien,” kata Gus Muhaimin saat menghadiri Dialog Kebangsaan bertajuk Pemimpin Idaman Milenial dalam Visi Kerja dan Usaha di Jakarta, Minggu, 12 Desember 2021.
Baca juga:
Menurut Gus Muhaimin, awal mulanya teknologi mesin sempat diacuhkan oleh dunia karena tidak membutuhkan ruang yang tidak kecil alias boros tempat. Namun lambat laun ditemukan komputer yang cenderung simpel dan mampu menyimpan ribuan bahkan jutaan data dalam satu unit.
“Proses-proses semua berubah menjadi komputerisasi. Awalnya masuk sekitar tahun 90-an hingga 2000an transfer teknologi mesin menjadi komputerisasi yang efektif, dari komputer yang sederhana menjadi komputer yang super canggih,” ujarnya.
Bahkan saat ini, komputerisasi sudah mulai bergeser setelah teknologi informasi ditemukan. Komputer dengan mesin-mesin yang agak besar dianggap juga kurang efisien karena masih membutuhkan perangkat fisik, seperti harddisk dan perangkat lainnya.
Baca juga:
“Berkat kemajuan teknologi yang signifikan, semua data dapat disimpan di langit, tanpa membutuhkan ruang. Entah data kita itu disimpan di mana, langit sebelah mana, kita tidak tahu,” tutur Gus Muhaimin.
Di sisi lain, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga memaparkan tumbuh kembang media sosial yang juga sangat signifikan. Gus Muhaimin menyatakan, media sosial adalah temuan-temuan baru yang memudahkan interaksi pembagian informasi dengan lebih cepat, efektif dan juga ekonomis.
“Sekarang kita bisa menyaksikan kita berinteraksi pada level apapun tidak lagi membutuhkan kertas dalam interaksi dan komunikasi dan penyampaian pesan maupun dokumen. Makanya di satu sisi saya heran SK PKB masih pakai kertas, masih manual. Ya karena memang KPU masih membutuhkan yang manual, padahal harusnya sudah tidak perlu, WA saja sudah cukup,” jelasnya.
Oleh karena itu, Gus Muhaimin mengajak Gemasaba serta kaum muda Indonesia secara umum untuk segera beradaptasi dengan kondisi yang sudah serba anti manual tersebut. Dia mendorong kaum muda memiliki kemampuan, menyesuaikan dan memanfaatkan berbagai kemajuan.
“Ini adalah tantangan kita dan kerja yang berat. Masyarakat kita ada yang masih sangat manual, tapi masyarakat kita sudah ada yang transformatif. Dan ingat pemilih terbesar nanti (saat Pemilu 2024) adalah kaum muda sebanyak 52 persen. Itu artinya kaum muda ini sudah melek teknologi semua,” tutur Gus Muhaimin.
Hadir pada acara tersebut, Anggota Komisi III DPR RI sekaligus Ketua Umum DPN Gemasaba Heru Widodo, Pembina Gemasaba DKI Jakarta, Hasbiallah Ilyas, Pembina Gemasaba Jakarta Selatan, Darussalam, Dosen UNISY Tangerang Adib Miftahul serta sejumlah kader Gemasaba dan pemuda se-DKI Jakarta.(*)