Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Koran Tempo Juara Satu #EU4Wartawan Lewat Liputan Perundungan Seksual Online

Reporter

image-gnews
Ilustrasi kekerasan seksual. Freepik.com
Ilustrasi kekerasan seksual. Freepik.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Koran Tempo meraih juara pertama dalam lomba karya jurnalistik bertajuk #EU4Wartawan. Ajang ini diselenggarakan oleh delegasi Uni Eropa untuk Indonesia, Aliansi Jurnalis Independen (AJI), dan Yayasan TIFA.

Ada lima pemenang lomba penulisan jurnalistik #EU4Wartawan 2021. Pengumuman ini bertepatan dengan Hari Hak Asasi Manusia Sedunia 2021 pada Jumat, 10 Desember 2021.

Penghargaan diberikan atas kualitas karya jurnalistik mereka yang mengangkat tema lomba: Dampak Teknologi Digital terhadap Hak Asasi Manusia.

Lima karya pemenang adalah:

1. “Para Pahlawan bagi Korban Perundungan Seksual Online” (terbit 28 November 2021), oleh Gangsar Parikesit, dari Koran Tempo

2. “Tongkat Brilian Teknologi Kesehatan yang Mempermudah Mobilitas Penyandang Difabel” (terbit 27 November 2021), oleh Huyogo Simbolon, dari Liputan6.com

3. “Liku-liku teknologi dan pemenuhan HAM Pelajar Disabilitas” (terbit 22 November 2021), oleh Ilham Pratama Putra, dari Medcom.id

4. “Citra Polri di Pusaran Perang Tagar” (terbit 30 Oktober 2021), oleh Kurnia Yunita Rahayu, dari Kompas

5. “Mengenali Dilema Pengenalan Wajah” (terbit 5 November 2021), oleh Satrio Pangarso Wisanggeni, dari Kompas

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Piket mengatakan, Pandemi Covid telah mempercepat transisi digital. Sayangnya, kata dia, beberapa aplikasi teknologi menimbulkan kekhawatiran tentang dampaknya terhadap hak asasi manusia. "Ancaman seperti doxing dan pemalsuan data biasanya menargetkan kelompok rentan termasuk pembela hak asasi manusia, pelapor, dan bahkan jurnalis,” katanya seperti dikutip dari siaran pers AJI.

Ia mengatakan para jurnalis memainkan peran kunci dalam menyoroti perkembangan sosial. "Uni Eropa berharap Penghargaan EU4Wartawan akan mendorong dan berkontribusi pada jurnalisme hak asasi manusia berkualitas tinggi di Indonesia," katanya.

Ia juga berharap EU4Wartawan dapat meningkatkan kesadaran publik. Sekaligus mendorong masyarakat untuk merenungkan bagaimana dapat mengurangi risiko yang dapat timbul dari teknologi digital terhadap demokrasi dan hak asasi manusia.

Juri yang mewakili AJI Indonesia M. Irham mengatakan, teknologi digital dapat mendorong kualitas jurnalisme, keragaman konten dan memperluas akses publik terhadap informasi. Akan tetapi, kata dia, AJI melihat tren bagaimana internet telah digunakan pihak-pihak tertentu untuk membatasi independensi media dan kebebasan pers.

"Kami harap tulisan para jurnalis dapat memicu para pihak mendukung kebebasan pers di ranah digital, mengambil tindakan dalam melawan serangan siber, serta memastikan terpenuhinya hak asasi manusia.

Sementara itu, Endy Bayuni, Ketua Dewan Pengurus Yayasan TIFA mengatakan bahwa sangatlah penting untuk melindungi hak-hak digital secara seimbang, agar kebebasan berekspresi dan hak atas privasi data tetap terlindungi, sementara keamanan publik dan pertumbuhan ekonomi juga tetap terjaga.

“Ini dapat diperjuangkan melalui pendekatan dialog dan kerjasama dengan beragam pemangku kepentingan di Indonesia, untuk bisa merujuk diri pada standar internasional yang terhubung dengan konteks lokal," kata Endy.

Baca juga: Majalah Tempo Raih Anugerah Dewan Pers 2021

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


AJI Kecam Penyerangan Wartawan dengan Air Keras di Bangka Belitung

9 hari lalu

Kelompok Jurnalis menunjukkan poster saat melakukan aksi terkait kekerasan terhadap Jurnalis di Taman Aspirasi, Jakarta, Kamis, 26 September 2019. Aksi tersebut dilakukan untuk meminta pertanggung jawaban kepada pelaku kekerasan dan perampasan alat kerja wartawan yang dilakukan oleh oknum Kepolisian. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
AJI Kecam Penyerangan Wartawan dengan Air Keras di Bangka Belitung

AJI mendesak kepolisian untuk segera mengungkap kasus ini dan menangkap pelaku


Perlunya Libatkan Pelaku dan Korban untuk Atasi Perundungan

12 hari lalu

Ilustrasi anak mengalami bullying. Freepik.com/gpointstudio
Perlunya Libatkan Pelaku dan Korban untuk Atasi Perundungan

Psikiater mengatakan untuk mengatasi kasus bullying tak hanya lewat evaluasi terhadap pelaku tapi juga kondisi korban perundungan.


Psikiater Sebut Pelaku Perundungan Kebanyakan Mantan Korban

12 hari lalu

Ilustrasi perundungan. Sumber: www.dailymail.co.uk
Psikiater Sebut Pelaku Perundungan Kebanyakan Mantan Korban

Pelaku perundungan biasanya merupakan mantan korban perilaku serupa. Pola asuh orang tua memegang peranan penting dalam hal ini.


Sederet Kontroversi APDESI: Dukung Jokowi 3 Periode hingga Sinyal Dukung Prabowo-Gibran

15 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam acara Silahturahmi Nasional Desa Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) di Istora Senayan, Jakarta, Selasa, 29 Maret 2022. Tempo/Fajar Pebrianto
Sederet Kontroversi APDESI: Dukung Jokowi 3 Periode hingga Sinyal Dukung Prabowo-Gibran

Setelah dukung Jokowi 3 periode, minta jabatan kepala desa diperpanjang jadi 9 tahun, kini APDESI disinyalir dukung Prabowo-Gibran di Pemilu 2024.


Psikolog Sebut Penyebab Perilaku Buruk karena Kurang Stimulasi Moral

22 hari lalu

Ilustrasi perundungan. Sumber: www.dailymail.co.uk
Psikolog Sebut Penyebab Perilaku Buruk karena Kurang Stimulasi Moral

Benarkah Indonesia mengalami krisis moral? Psikolog mengatakan penyebab utama munculnya perilaku buruk adalah kurangnya stimulasi moral.


Kondisi Terkini Fatir Diduga Korban Bullying Berujung Kaki Diamputasi, Belum Banyak Bicara

26 hari lalu

Ilustrasi bullying. shutterstock.com
Kondisi Terkini Fatir Diduga Korban Bullying Berujung Kaki Diamputasi, Belum Banyak Bicara

Fatir, 12 tahun, masih trauma pascaoperasi amputasi kaki kiri di Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta. Diduga korban bullying sesama teman sekolah.


Kemendikbud Tangani 127 Kasus Kekerasan di Sekolah, Terbanyak Perundungan

28 hari lalu

Ilustrasi anak mengalami bullying. Freepik.com/gpointstudio
Kemendikbud Tangani 127 Kasus Kekerasan di Sekolah, Terbanyak Perundungan

Hingga kini, masih banyak anak Indonesia yang berisiko mengalami berbagai bentuk kekerasan di sekolah.


Pemda Bekasi Janji Bantu Anak Diduga Korban Bullying Berujung Kaki Diamputasi

30 hari lalu

Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan meninjau keberadaan eks Gedung Islamic Center Kabupaten Bekasi di Desa Srimahi, Kecamatan Tambun Utara pada Senin, 30 Mei 2022. ANTARA/Pradita Kurniawan Syah
Pemda Bekasi Janji Bantu Anak Diduga Korban Bullying Berujung Kaki Diamputasi

Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan menjenguk Fatir Arya Adinata, 12 tahun, yang diduga korban bullying di sekolah berujung kaki harus diamputasi.


Dugaan Bullying Berujung Kaki Diamputasi, Fatir Tak Ingin Lanjutkan Sekolah

32 hari lalu

Ilustrasi: Sejumlah siswa SD mengikuti sosialisasi tentang bahaya perundungan di Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut, Jawa Barat beberapa waktu lalu. ANTARA/HO-Polres Garut
Dugaan Bullying Berujung Kaki Diamputasi, Fatir Tak Ingin Lanjutkan Sekolah

Berikut kata-kata Fatir, 12 tahun, kepada mamanya sebelum menjalani operasi amputasi kaki kirinya diduga buntut bullying yang dialaminya di sekolah.


Drama The Escape of the Seven Angka Isu Sosial dari Kekerasan hingga Perundungan

32 hari lalu

The Escape of The Seven. (dok. Viu)
Drama The Escape of the Seven Angka Isu Sosial dari Kekerasan hingga Perundungan

Tak hanya cerita yang menyulut emosi, The Escape of the Seven ini juga menampilkan isu sosial yang serita terjadi di dunia nyata.