Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Warga Terdampak Erupsi Semeru Mengaku Tak Menerima Peringatan Dini

image-gnews
Madnasib (46) dan Istrinya Suraidah (40) di depan rumahnya yang rusak akibat terdampak erupsi Gunung Semeru di Kampung Umbulan, Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Senin, 6 Desember 2021. Sebanyak 2.970 rumah rusak akibat erupsi gunung Semeru. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Madnasib (46) dan Istrinya Suraidah (40) di depan rumahnya yang rusak akibat terdampak erupsi Gunung Semeru di Kampung Umbulan, Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Senin, 6 Desember 2021. Sebanyak 2.970 rumah rusak akibat erupsi gunung Semeru. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Lumajang- Ponidi, 50 tahun, warga Dusun Kamarkajang, Desa Sumberwuluh, Kabupaten Lumajang mengaku belum menerima peringatan dini ihwal potensi erupsi Semeru hingga bencana tersebut benar-benar terjadi pada Sabtu, 4 Desember 2021.

Dia pun mengira bahwa aktivitas vulkanik Semeru berupa guguran awan panas tidak akan sebesar kejadian kemarin. "Pada Desember 2020 lalu, lava pijarnya hanya terlihat di puncak saja," kata Ponidi saat ditemui Tempo di Balai Desa Penanggal, Senin, 6 Desember 2020.

Ponidi termasuk korban terdampak erupsi Semeru. Dia bersama anggota keluarganya  mengungsi di Balai Desa Penanggal sejak Sabtu pekan lalu. Ia mengaku belum menerima informasi ihwal peringatan dini bahaya pada 1 Desember 2021 dan keesokan harinya 2 Desember 2021.

Menurut dia sosialisasi soal kebencanaan memang pernah dilakukan. "Tapi sudah lama, beberapa tahun yang lalu. Setelah itu tidak pernah," ujarnya.

Ponidi berujar warga pasti akan mengungsi lebih awal jika mereka mendapatkan peringatan jauh hari sebelumnya. "Saya pasti akan mengungsi lebih awal jika mendapat informasi lebih dulu sebelumnya," ujar dia.

Ponidi membenarkan bahwa di desanya terdapat rambu-rambu serta petunjuk jalur evakuasi dan tempat titik kumpul ketika terjadi bencana. "Tetapi kan bencananya dari awan panas dan dari atas," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hal senada dikatakan Nurul, 25 tahun, warga Dusun Curahkobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo. Sebagai orang yang lahir dan besar Curahkobokan, Nurul mengetahui bahaya letusan Semeru. Namun dia tidak menduga bahwa erupsi Semeru bakal sebesar pekan lalu. "Saya tidak mengira akan sebesar itu," katanya.

Tempo mencoba mengkonfirmasi pada BPBD Lumajang ihwal tidak adanya peringatan dini bahaya erupsi Semeru. Kepala Pelaksana Harian BPBD Lumajang Indra Wibowo Leksana tidak mengangkat teleponnya ketika dihubungi Senin malam, 6 Desember 2021. Begitu pula dengan Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Kedaruratan dan Logistik BPBD Lumajang, Wawan Hadi.

DAVID PRIYASIDHARTA

Baca Juga: PVMBG Sebut Telah Keluarkan Peringatan Dini Erupsi Semeru Sejak 1 Desember

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Waspada Gelombang Tinggi 2,5 Meter, Mencakup Selat Sunda dan Selat Bali

2 hari lalu

Gelombang tinggi menghantam pemecah ombak di Pulau Untung Jawa, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi dengan ketinggian mencapai 2,5 meter - 4 meter pada Selasa (12/3) dan Rabu (13/3) di wilayah perairan Indonesia serta menghimbau masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di pesisir agar selalu waspada. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Waspada Gelombang Tinggi 2,5 Meter, Mencakup Selat Sunda dan Selat Bali

BMKG menerbitkan peringatan dini gelombang tinggi di berbagai perairan. Kecepatan angin tertinggi terpantau di daerah Jawa hingga Sumba.


Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

3 hari lalu

Basarnas cari korban tenggelam banjir bandang Muratara, Musi, Sumatera Selatan. (ANTARA/ HO- Basarnas Palembang)
Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.


BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan

3 hari lalu

Ilustrasi gelombang tinggi. ANTARA
BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.


Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

6 hari lalu

Sejumlah warga melihat Jembatan Gondoruso di Kecamatan Pasirian yang terputus akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru pada Jumat (19/4/2024). (ANTARA/VJ Hamka Agung Balya)
Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

Bencana banjir dan longsor yang dipicu intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru menimbulkan korban jiwa dan merusak sejumlah fasilitas


Setidaknya 11 Jembatan di Lumajang Rusak Akibat Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

6 hari lalu

Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat (19/4), menetapkan masa tanggap darurat bencana hingga 2 Mei mengacu pada potensi cuaca buruk di kawasan lereng Gunung Semeru.
Setidaknya 11 Jembatan di Lumajang Rusak Akibat Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

Setidaknya ada 11 jembatan di Lumajang yang dilaporkan rusak akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru.


3 Orang Meninggal Akibat Longsor dan Lahar Dingin di Kawasan Gunung Semeru

6 hari lalu

Sejumlah warga melihat Jembatan Gondoruso di Kecamatan Pasirian yang terputus akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru pada Jumat (19/4/2024). (ANTARA/VJ Hamka Agung Balya)
3 Orang Meninggal Akibat Longsor dan Lahar Dingin di Kawasan Gunung Semeru

Satu warga meninggal akibat tertimbun material longsor dan dua warga meninggal akibat terbawa arus lahar dingin Gunung Semeru


Selain Erupsi Gunung Ruang, Aktivitas Lewotobi Laki-laki sampai Semeru dan Gamalama Sedang Naik

7 hari lalu

Visual Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT, Kamis (18/4/2024). (ANTARA/HO-Badan Geologi)
Selain Erupsi Gunung Ruang, Aktivitas Lewotobi Laki-laki sampai Semeru dan Gamalama Sedang Naik

Aktivitas gunung berapi tidak hanya terjadi pada Gunung Ruang , tapi juga Lewotobi Laki-laki sampai Gamalama dan Semeru.


Jembatan yang Dilintasi Mendadak Putus, Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Lahar Dingin Gunung Semeru

7 hari lalu

Tangkapan layar - Sejumlah dump truck terjebak banjir lahar dingin Gunung Semeru di DAS Regoyo, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Minggu 3 Maret 2024. (ANTARA/HO-BPBD Lumajang)
Jembatan yang Dilintasi Mendadak Putus, Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Lahar Dingin Gunung Semeru

Sepasang suami-istri menjadi korban lahar dingin Gunung Semeru. Mereka jatuh ke sungai saat jembatan yang mereka lintasi terputus.


Angin Kencang di Selat Sunda dan Perairan Jawa Tengah Picu Gelombang Laut Tinggi Hingga 2,5 Meter

7 hari lalu

Sejumlah wisatawan memandang gelombang tinggi di Pantai Salor, Mlonggo, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Kamis 29 Desember 2022. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di Pesisir Utara Pulau Jawa untuk mewaspadai gelombang tinggi laut berkisar 1,25 hingga 2,5 meter pada Kamis 29 hingga 30 Desember. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Angin Kencang di Selat Sunda dan Perairan Jawa Tengah Picu Gelombang Laut Tinggi Hingga 2,5 Meter

BMKG menerbitkan peringatan dini gelombang laut setinggi 1,25-2,5 meter di beberapa area, termasuk Selat Sunda.


Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

7 hari lalu

Tangkapan layar - Sejumlah dump truck terjebak banjir lahar dingin Gunung Semeru di DAS Regoyo, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Minggu 3 Maret 2024. (ANTARA/HO-BPBD Lumajang)
Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

Lahar dingin dari Gunung Semeru meningkatkan debot air daerah Sungai Regoyo di Lumajang. Warga sekitar mengungsi mandiri.