TEMPO.CO, Jakarta - Tim Advokasi Laporan Warga Lapor Covid-19, Firdaus Ferdiansyah, menyarankan agar anak-anak mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) di tengah munculnya varian baru Omicron.
“Saya kira anak bisa mengikuti pembelajaran daring di rumah, dengan memaksimalkan potensi peningkatan pembelajaran yang ada,” kata Firdaus kepada Tempo, Senin, 29 November 2021.
Firdaus mengatakan, tanpa adanya Omicron pun, pihaknya kerap menemukan banyak pelanggaran protokol kesehatan selama pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas pada 2-3 bulan terakhir ini.
Berdasarkan data Lapor Covid-19, sedikitnya ada 85 laporan warga sejak 30 Agustus hingga 18 November 2021. Isi laporan tersebut mengeluhkan ketidaksesuaian penyelenggaraan PTM dengan prinsip-prinsip kesehatan masyarakat.
Pelanggaran itu termasuk pelanggaran protokol kesehatan, pemaksaan untuk mengikuti PTM, hingga adanya intimidasi terhadap orang yang peduli protokol kesehatan di sekolah. Ketiadaan pengaturan teknis, banyaknya pelanggaran, dan pengawasan yang rendah terhadap pelaksanaan PTM terbatas kemudian berpotensi menimbulkan klaster yang terjadi di satuan pendidikan.
Menurut Firdaus, pihaknya juga melakukan media crawling dari berbagai media di Indonesia. Hasilnya, sebanyak 868 anak dan 50 tenaga pengajar terinfeksi Covid-19 di sekolah dalam periode 31 Agustus-18 November 2021. Data tersebut didominasi di tingkat pendidikan menengah (32 persen), dan pendidikan dasar (11 persen).
Di samping itu, Firdaus menyayangkan belum direncanakannya vaksinasi pada anak usia 6-11 tahun. “Mestinya bisa ikut diprioritaskan bersamaan dengan vaksinasi kepada lansia,” kata dia.