TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah berencana merelokasi tempat tinggal warga yang menjadi korban banjir bandang di Kota Batu, Jawa Timur. Upaya itu dilakukan agar tidak membahayakan keselamatan warga jika terjadi bencana.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menuturkan pembangunan rumah di tempat relokasi akan dilakukan oleh Kementerian PUPR. "Saya minta masyarakat yang tinggal di bantaran ini, kita relokasi. Untuk yang relokasi, baik yang terkena dampak kemarin, maupun karena tinggal di bantaran sungai akan saya bikinkan rumah," ujar Basuki, Kamis, 11 November 2021.
Basuki menyatakan lokasi relokasi sepenuhnya akan ditentukan oleh Pemerintah Kota Batu dan pemerintah desa. Pemindahan lokasi tempat tinggal harus dilakukan karena menyangkut keselamatan warga.
Selain itu, Kementerian PUPR juga akan memperlebar alur sungai yang pada Kamis, 4 November 2021 menjadi aliran arus banjir bandang. Pelebaran alur sungai tersebut akan dilakukan kurang lebih sepanjang empat kilometer.
"Kami juga akan melebarkan alur sungai ini dari tempat kejadian hingga muara alur ini sampai ke Sungai Brantas," tutur Menteri PUPR.
Basuki mengatakan proses relokasi dan pelebaran alur sungai akan dilakukan secepatnya untuk mengantisipasi puncak musim hujan yang diperkirakan terjadi pada Januari-Februari.
"Mulai sekarang akan kita kerjakan, saya sudah perintahkan. Jadi tidak ada waktu lagi, kita mengejar puncak musim hujan yang diprediksi pada Januari-Februari nanti," ujar Basuki.
Sementara itu, Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko menambahkan Pemerintah Kota Batu bersama pemerintah desa akan segera menyiapkan lahan untuk relokasi warga yang tinggal di bantaran sungai.
Relokasi rencananya akan menggunakan tanah kas desa. Saat ini tengah dipersiapkan segala regulasi untuk mendukung upaya relokasi. "Saya akan berkoordinasi dengan camat dan kepala desa untuk memakai sebagian lahan tanah kas desa untuk dijadikan tempat relokasi. Tempatnya juga masih berada di Desa Bulukerto," ujarnya.
Banjir bandang yang terjadi di wilayah Kota Batu pada Kamis, 4 November 2021 menyebabkan tujuh orang meninggal akibat terseret arus atau tertimbun material banjir. Sementara tujuh lainnya ditemukan dalam kondisi selamat.
Selain itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu mencatat ada 51 rumah rusak dan delapan diantaranya hanyut terbawa arus banjir bandang yang terjadi kurang lebih pukul 15.00 WIB itu. Selain itu, 32 rumah lainnya terendam lumpur. Banjir bandang juga menyebabkan 124 keluarga terdampak. Kemudian 46 kendaraan roda dua dan 11 kendaraan roda empat mengalami kerusakan.
Baca juga: Banjir Bandang Kota Batu, Peneliti Ungkap Pengaruh Sepasang Vorteks