TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO memperingatkan negara-negara mewaspadai munculnya gelombang baru infeksi Covid-19 di Eropa. Sejumlah negara di benua biru sedang mengalami lonjakan infeksi saat musim dingin berlangsung.
Jumlah kasus melonjak, terutama di Eropa timur. Virus menyebar lebih cepat di bulan-bulan musim dingin saat banyak orang berkumpul di dalam ruangan untuk merayakan Natal. Kepala regional WHO Hans Kluge memperingatkan sebelumnya kemungkinan akan ada 500 ribu kematian di wilayah Eropa pada Februari.
"Laju penularan di 53 negara di kawasan Eropa sangat memprihatinkan," kata Hans Kluge. Penyebaran virus corona diperburuk oleh varian Delta yang lebih menular.
Kasus baru infeksi Covid-19 di Eropa meningkat 6 persen pada minggu lalu, dengan hampir 1,8 juta kasus baru. Jumlah kematian juga naik 12 persen pada periode yang sama.
Kekhwatiran tentang gelombang lanjutan infeksi virus Covid-19 juga dialami di Indonesia. Pakar epidemiologi UGM Riris Andono mengatakan bahwa gelombang ketiga Covid-19 merupakan sesuatu yang pasti terjadi. Namun, waktu terjadinya dan seberapa tinggi kasus yang akan terjadi akan tergantung pada situasi di masyarakat.
“Kemungkinan adanya gelombang Covid-19 berikutnya adalah sebuah keniscayaan. Tinggal pertanyaanya itu kapan terjadi dan seberapa tinggi ini sangat tergantung dengan situasi yang berkembang di masyarakat,” ujar Riris seperti yang dikutip Tempo dari laman UGM, Ahad, 24 Oktober 2021.
Melihat laporan perkembangan jumlah kasus Covid-19 sepekan ke belakang, jumlah pasien baru di Indonesia masih di bawah 1.000 kasus per hari. Pada 1 November 2021, pemerintah melaporkan terdapat 403 orang yang terinfeksi, 784 orang sembuh dan 18 meninggal. Kasus itu meningkat pada 2 November 2021, menjadi 612 kasus dan pasien sembuh sebanyak 868, sementara 34 orang meninggal.
Kasus kembali meningkat pada 3 November 2021 dengan 801 orang terinfeksi, sementara 814 orang sembuh dan 24 meninggal. Pada hari berikutnya, jumlah kasus menurun menjadi 628 orang terinfeksi, dan 837 sembuh sementara 19 orang meninggal. Kasus kembali menurun pada 5 November 2021 dengan 518 kasus baru, 648 sembuh dan 19 meninggal. Pada 6 November kasus kembali menurun menjadi 401 orang terinfeksi, 622 meninggal dan 15 meninggal.