Listyo mengatakan peserta yang berani menyampaikan kritik lewat mural ke Polri akan jadi sahabatnya. "Nanti yang gambarnya bagus, khususnya yang tentang polri kalau itu gambarnya paling pedas itu juga akan kami terima. Dan saya jamin yang berani gambar seperti itu akan jadi sahabatnya Kapolri," kata Listyo saat pembukaan acara.
Kapolri Sigit mengatakan ingin tahu persepsi masyarakat terhadap kepolisian. Informasi itu, kata dia, penting untuk memperbaiki lembaga kepolisian ke depannya. "Sehingga kita bisa menyiapkan personel kami lebih baik untuk jadi Polri yang dipercaya publik, yang dicintai masyarakat," tutur dia.
Listyo mengatakan di awal perlombaan memang muncul kekhawatiran dari masyarakat. Peserta, kata dia, khawatir bahwa tema kritik terhadap polisi sengaja dibuka untuk mendata seniman yang doyan mengkritik lembaganya. Mereka, kata Listyo, khawatir suatu saat akan ditangkap.
Namun Listyo memastikan hal itu tidak akan terjadi. Dia mempersilahkan peserta untuk menggambar mural dengan pesan positif maupun negatif. Pesan positif, kata dia, akan digunakan untuk memotivasi kepolisian bekerja lebih baik. Sementara, pesan kritik akan dipakai untuk mengevaluasi lembaganya.
Lomba mural Piala Kapolri 2021 diselenggarakan di tingkap Polda hingga Mabes Polri. Di tingkat Mabes Polri, jumlah peserta yang mendaftar sebanyak 804 orang. Panitia menyeleksi hingga 84 orang yang diajak menunjukkan karyanya di lapangan Bhayangkara. Para peserta memperebutkan hadiah pertama berjumlah Rp 50 juta.
Baca juga: Kapolri: Tak Mampu Bersihkan Ekor, Kepalanya Saya Potong
FRISKI RIANA | ROSSENO AJI