TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal Andika Perkasa menjadi satu-satunya pejabat dari TNI yang hadir saat melepas Presiden Joko Widodo berangkat kunjungan kerja ke luar negeri pada Jumat, 29 Oktober 2021. Nampak Andika hadir bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, hingga Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Tak nampak kehadiran Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto ataupun pejabat TNI lain di sana. Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, mengatakan Hadi saat itu memang berhalangan hadir.
"Beliau sedang ada tugas," kata Heru saat dikonfirmasi, Jumat, 29 Oktober 2021.
Hadi diketahui tengah berada di Singapura. Ia menerima tanda kehormatan 'Darjah Utama Bakti Cemerlang' atau dikenal dengan sebutan 'Distinguished Service Order' oleh Presiden Singapura Yang Mulia Halimah Yacob. Penghargaan ini diberikan langsung di Istana Kepresidenan Singapura.
"Tanda kehormatan ini merupakan bentuk apresiasi terhadap pengabdian dan jasa yang luar biasa Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dalam meningkatkan hubungan baik antara TNI dengan Angkatan Bersenjata Singapura," kata Kabidpeninter Puspen TNI Kolonel Laut (P) Djawara HT Whimbo, dalam keterangan tertulis.
Keberadaan Andika yang seperti menggantikan Hadi Tjahjanto itu menghangat di tengah isu pergantian Panglima TNI menjelang masa pensiun Hadi pada November 2021 mendatang. Nama Andika memang menjadi salah satu kandidat pengganti Hadi, selain nama Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) Laksamana Yudo Margono.
Co-founder Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi, menilai keberadaan Andika yang melepas Jokowi itu bukan pertanda semakin mengerucutnya nama Panglima baru. Agenda protokoler kenegaraan, ia nilai biasa dihadiri pimpinan TNI-Polri.
"Menurut saya agak berlebihan jika kehadiran KASAD hari ini dimaknai sebagai sinyal positif penunjukan Panglima TNI. Kecuali jika Panglima sedang di Jakarta tapi yang diminta hadir adalah KASAD, itu baru aneh dan layak ditangkap sebagai sinyal," kata Khairul saat dihubungi.