Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Situsnya Diretas, BSSN Bakal Lakukan Evaluasi Internal

Ilustrasi proses peretasan di era teknologi digital. (Shutterstock)
Ilustrasi proses peretasan di era teknologi digital. (Shutterstock)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta-Juru bicara Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Anton Setiawan mengatakan peretasan situs pusmanas.bssn.go.id menjadi evaluasi bagi lembaganya. Ia menanggapi kritik sejumlah pihak yang menyayangkan situs bobolnya situs BSSN oleh hacker.

"Tentunya ini menjadi evaluasi bagi internal BSSN. Pembenahan dan pengawasan berkelanjutan akan diterapkan dengan lebih ketat lagi," kata Anton kepada Tempo, Senin malam, 25 Oktober 2021.

Anton mengatakan peretasan situs pusmanas.bssn.go.id itu terjadi pada 21 Oktober lalu. Saat ini, tim Computer Security Incident Respons Team (CSIRT) tengah menangani pemulihan situs tersebut.

Anton juga menjelaskan situs itu tadinya berfungsi untuk mengelola laporan atau informasi mengenai malware. BSSN pun menutup situs tersebut dan memindahkan mekanisme pemulihannya dalam sistem yang tertutup.

"Situs tersebut untuk laporan atau informasi terkait dengan malware. Tidak ada dampak terkait data karena hanya defacement," ujarnya. 

Pakar keamanan siber Pratama Persadha mengatakan serangan terhadap situs BSSN ini pertama kali diunggah pada Rabu, 20 Oktober oleh akun twitter @son1x777. Dalam unggahan tersebut dituliskan telah di-hack alias diretas oleh 'theMx0nday'.

"Dituliskan oleh pelaku deface bahwa aksi ini dilakukan untuk membalas pelaku yang diduga dari Indonesia yang telah meretas website negara Brasil," kata Pratama dalam keterangannya, Senin, 25 Oktober 2021.

Menurut Pratama, perlu dilakukan digital forensik dan audit keamanan informasi secara keseluruhan. Ia pun menyayangkan institusi yang harusnya paling aman keamanan sibernya bisa diretas, apalagi jika lantaran kesalahan kecil yang tak perlu.

"Yang terpenting saat ini data di dalamnya tersimpan dalam bentuk encrypted. Jadi kalaupun tercuri, hacker tidak akan bisa baca isinya," ucapnya.

Anggota Komisi I DPR Sukamta menyatakan peretasan situs BSSN ini merupakan pukulan telak. Sebab, BSSN merupakan lembaga yang bertugas menjalankan keamanan dan ketahanan siber di Indonesia.

"Ini menunjukkan entitas-entitas negara yang sudah seharusnya terjamin keamanan dan ketahanan sibernya justru malah kebobolan. Sudah berulang kali kejadian kebobolan siber terjadi," kata Sukamta dalam keterangannya, Senin, 25 Oktober 2021.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia mengungkit bocornya data anak dari situs Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) baru-baru ini. Sebelumnya, data pribadi berupa Nomor Induk Kependudukan (NIK) Presiden Joko Widodo juga terbesar di internet.

Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera ini mengatakan, perlu audit keamanan dan ketahanan siber (KKS) secara berkala, khususnya di instansi publik. Ia juga mengatakan perlu pembaruan (update) sistem KKS secara berkala mengikuti perkembangan teknologi.

Sukamta mengatakan hal tersebut mestinya bisa dilakukan oleh BSSN. Namun, kata dia, lembaga itu mesti ditopang secara lebih kuat untuk bisa maksimal menjalankan tugasnya.

"Untuk itulah diperlukan RUU KKS yang menjadi payung hukum BSSN dalam menjalankan tupoksinya," ujar Sukamta.

RUU KKS sempat dibahas DPR periode 2014-2019, tetapi terhenti karena isi drafnya masih memerlukan banyak perbaikan. Menurut Sukamta, RUU KKS sebenarnya bisa kembali masuk usulan Program Legislasi Nasional DPR periode ini, tetapi urung lantaran keterbatasan dan pertimbangan skala prioritas.

"Tapi melihat kasus-kasus peretasan terus terjadi dan bahkan bisa membobol BSSN, saya mendorong RUU KKS bisa dipertimbangkan kembali untuk dibahas di DPR," kata dia.

Anggota Komisi I DPR dari Partai Golkar, Dave Laksono, mengatakan peretasan situs BSSN ini menunjukkan masih lemahnya sistem keamanan siber Indonesia. Ia mengatakan Indonesia perlu meningkatkan kapasitas dan sumber daya di bidang digital dari hulu hingga hilir.

Dave juga menilai sejumlah undang-undang diperlukan untuk memastikan keamanan di bidang siber. Selain RUU KKS, ia menilai penting juga merampungkan RUU Perlindungan Data Pribadi dan revisi Undang-Undang Penyiaran serta revisi UU Informasi dan Transaksi Elektronik.

"Itu semua berkaitan. Saya berharap di periode DPR kali ini semua bisa rampung," ujar Dave kepada Tempo, Senin malam, 25 Oktober 2021. 

Pada tahun ini, Komisi I DPR baru menargetkan merampungkan RUU PDP dan RUU Penyiaran. Dave berharap RUU KKS bisa segera dibahas pada 2022 mendatang.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


BSI Perkuat Sistem IT Usai Layanan Error: Upgrade Antivirus hingga Simulasi Serangan Siber

1 hari lalu

Nasabah melakukan transaksi di mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di Gedung Wisma Mandiri I di Jakarta, Kamis 11 Mei 2023. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menyatakan bahwa layanan ATM antarbank telah kembali berangsur pulih dan dapat dilakukan nasabah melalui jaringan ATM Bersama, Jalin, PRIMA, Mandiri H2H hingga Visa. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
BSI Perkuat Sistem IT Usai Layanan Error: Upgrade Antivirus hingga Simulasi Serangan Siber

Direktur Penjualan dan Distribusi BSI Anton Sukarna mengatakan pihaknya telah melakukan upaya menguatan sistem IT setelah terjadi gangguan pada 8 Mei 2023 lalu


Running Text Sebut Plt Wali Kota Bekasi Bobrok, Pemkot Usut Dugaan Peretasan

2 hari lalu

Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahjono memimpin apel pagi di Kecamatan Pondokgede, Kota Bekasi, Jawa Barat. ANTARA/Pradita Kurniawan Syah
Running Text Sebut Plt Wali Kota Bekasi Bobrok, Pemkot Usut Dugaan Peretasan

Setelah dugaan peretasan yang menjelekkan Plt Wali Kota Bekasi, media elektronik, baik berupa running text ataupun media videotron dimatikan.


Kasus BSI Error Berefek ke Nasabah, Bagian Aplikasi Mana yang Tidak Boleh Dibuka Saat Ini?

5 hari lalu

Bank Syariah Indonesia membuat pengumuman untuk aplikasi BSI Mobile. Pengumuman di tengah rundungan serangan ransomware itu dipertanyakan oleh para nasabahnya.  (Tangkapan Layar)
Kasus BSI Error Berefek ke Nasabah, Bagian Aplikasi Mana yang Tidak Boleh Dibuka Saat Ini?

Pasca serangan siber yang menyasar BSI atau BSI error, ada beberapa bagian pada aplikasi BSI Mobile yang sebaiknya dihindari. Apa saja?


Pasca-Serangan Ransomware: BSI Rombak Direksi IT dan Celah Fatal dari Komputer Karyawan

6 hari lalu

Teller PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menghitung uang dolar AS di Kantor Cabang BSI Jakarta Thamrin, Jakarta, Kamis 11 Mei 2023. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menyatakan bahwa layanan ATM antarbank telah kembali berangsur pulih dan dapat dilakukan nasabah melalui jaringan ATM Bersama, Jalin, PRIMA, Mandiri H2H hingga Visa. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Pasca-Serangan Ransomware: BSI Rombak Direksi IT dan Celah Fatal dari Komputer Karyawan

Ada dua kemungkinan yang menyebabkan sistem atau layanan BSI error hingga lebih dari sepekan dampak serangan ransomware kelompok Lockbit.


Marak Penipuan Tiket Konser Coldplay, Sandiaga Uno Beberkan Modus Terbanyak Digunakan Pelaku

6 hari lalu

Dir Reskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Auliansyah Lubis menunjukan bukti transaksi saat konferensi pers kasus penipuan tiket konser Coldplay di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin, 22 Mei 2023.  TEMPO/ Febri Angga Palguna
Marak Penipuan Tiket Konser Coldplay, Sandiaga Uno Beberkan Modus Terbanyak Digunakan Pelaku

Menteri Sandiaga Uno menanggapi soal maraknya penipuan tiket konser Coldplay. Dia pun membeberkan modus yang paling banyak dilakukan pelaku, khususnya di media sosial.


Aplikasi BSI Mobile Belum Optimal, Pakar: Bukan Lagi Peretasan

7 hari lalu

Bank Syariah Indonesia membuat pengumuman untuk aplikasi BSI Mobile. Pengumuman di tengah rundungan serangan ransomware itu dipertanyakan oleh para nasabahnya.  (Tangkapan Layar)
Aplikasi BSI Mobile Belum Optimal, Pakar: Bukan Lagi Peretasan

Nasabah diminta ganti username dan password BSI Mobile, pakar keamanan siber bilang itu bentuk pengakuan bersalah dari bank yang tidak mampu diucap.


Iklan Judi Online Gacor Bajak Sejumlah Website Subdomain Kominfo dan Lembaga Pemerintahan Lainnya

8 hari lalu

Ilustrasi hacker. foxnews.com
Iklan Judi Online Gacor Bajak Sejumlah Website Subdomain Kominfo dan Lembaga Pemerintahan Lainnya

Apakah ada motif khusus di balik peretasan menggunakan iklan judi online itu? Begini jawab pakar keamanan siber dari Vaksincom.


Sistem BSI Diretas, Tim Siber Bareskrim Polri dan BSSN Turun Tangan

9 hari lalu

Nasabah melakukan transaksi di mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di Gedung Wisma Mandiri I di Jakarta, Kamis 11 Mei 2023. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menyatakan bahwa layanan ATM antarbank telah kembali berangsur pulih dan dapat dilakukan nasabah melalui jaringan ATM Bersama, Jalin, PRIMA, Mandiri H2H hingga Visa. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Sistem BSI Diretas, Tim Siber Bareskrim Polri dan BSSN Turun Tangan

Tim Siber Bareskrim dan BSSN turun tangan untuk memulihkan sistem BSI yang diretas oleh kelompok LockBit.


Dugaan Peretasan Data Perbankan, Dosen Unpad: BSI Harus Jelaskan ke Nasabah

10 hari lalu

Dugaan Peretasan Data Perbankan, Dosen Unpad: BSI Harus Jelaskan ke Nasabah

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran, Hamzah Ritchi mengatakan, Bank Syariah Indonesia (BSI) harus menjelaskan kepada nasabah soal kasus pencurian data lewat peretasan


Gagap Hadapi Serangan Siber di Bank Syariah Indonesia

11 hari lalu

Nasabah melakukan transaksi di mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di Gedung Wisma Mandiri I di Jakarta, Kamis 11 Mei 2023. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menyatakan bahwa layanan ATM antarbank telah kembali berangsur pulih dan dapat dilakukan nasabah melalui jaringan ATM Bersama, Jalin, PRIMA, Mandiri H2H hingga Visa. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Gagap Hadapi Serangan Siber di Bank Syariah Indonesia

Hampir sepekan lebih, PT Bank Syariah Indonesia (BSI) mengalami gangguan karena serangan siber.