TEMPO.CO, Jakarta - Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) mengecam keras kekerasan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua .
Dalam insiden tersebut, seorang tenaga kesehatan bernama Gabriela Meilani dilaporkan meninggal. “Penyiksaan dengan tindakan asusila terhadap tenaga kesehatan bahkan mengakibatkan 1 orang nakes meninggal dunia adalah tindakan yang merusak karya ciptaan Allah,” kata humas PGI, Philip Situmorang, dalam keterangannya, Sabtu, 18 September 2021.
Philip mengaku prihati, sedih, dan turut berbela rasa bersama semua tenaga kesehatan yang menjadi korban penyiksaan, serta berduka cita dengan semua keluarga korban. Menurut dia, perilaku kejam oleh KKB mencederai rasa kemanusiaan serta melanggar ketentuan-ketentuan internasional maupun nasional terkait perlindungan tenaga kesehatan.
PGI pun mendorong semua pihak untuk menghentikan penggunaan kekerasan dan mengedepankan dialog yang berbudaya dan bermartabat, dalam menyelesaikan berbagai masalah sosial-politik di Papua.
“Menyikapi kasus penyiksaan dan pembunuhan nakes ini, PGI berharap pihak berwajib dapat segera mengungkapkan kasus ini dan menindak tegas para pelaku sesuai hukum yang berlaku,” ujar Philip.
Baku tembak antara TNI-Polri dengan KKB terjadi pada Senin pagi, 13 September 2021 di Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Dalam peristiwa ini satu personel TNI dari Satgas Pamtas Yonif 403/WP tertembak.
Tak hanya itu, sejumlah tenaga kesehatan ikut menjadi sasaran dalam konflik aparat dengan KKB. Tiga tenaga kesehatan sempat dinyatakan hilang. Dua di antaranya telah ditemukan, yakni Gabriela Meilani yang ditemukan tewas, dan Kristina Sampe yang diketahui bisa bertahan hidup. Satu tenaga kesehatan lainnya belum ditemukan.
Kiwirok merupakan salah satu distrik di Kabupaten Pegunungan Bintang yang berbatasan dengan Papua Nugini (PNG).
FRISKI RIANA
Baca: Veronica Koman Minta Dugaan Kekerasan Seksual saat KKB Serang Nakes Diusut