TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut ada tren perbaikan terkait situasi Covid-19 dalam sepekan terakhir. Jokowi mengklaim, positivity rate menurun, begitu pula bed occupancy rate (BOR) yang sudah di angka rata-rata 27 persen.
"Meskipun demikian, kita semua harus berhati-hati, sekali lagi harus tetap berhati-hati dalam menyikapi tren perbaikan ini," ujar Jokowi seperti disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 30 Agustus 2021.
Jokowi mengingatkan agar seluruh pihak tetap waspada. Belajar dari negara lain, ujar Jokowi, ketidakdisplinan menjalankan protokol kesehatan bisa membuat situasi memburuk.
"Beberapa negara yang penduduknya sudah divaksinasi lebih dari 60 persen ternyata saat ini juga masih mengalami gelombang lonjakan kasus Covid-19 lagi," ujar Jokowi. "Hal ini terjadi karena masyarakatnya tidak disiplin dalam menerpkan protokol kesehatan".
Berdasarkan evaluasi dalam sepekan terakhir, pemerintah menetapkan sejumlah daerah turun dari PPKM level 4 menjadi level 3. "Pemerintah memutuskan, mulai tanggal 31 Agustus-6 September 2021, untuk wilayah Jawa-Bali terdapat penambahan wilayah aglomerasi yang masuk ke level 3, yakni Malang Raya dan Solo Raya," ujar Jokowi.
Dengan demikian, wilayah yang menjalankan PPKM level 3 pada pekan ini adalah aglomerasi Jabodetabek, Bandung Raya, Surabaya Raya, Malang Raya dan Solo Raya. "Untuk Semarang Raya, berhasil turun ke level 2," ujar Jokowi.
Jokowi merinci, untuk PPKM Level 4 dari 51 kabupaten/kota turun menjadi 25 kabupaten/kota. Level 3 dari 67 kabupaten/kota bertambah menjadi 76 kabupaten/kota. Level 2 dari 10 kabupaten/kota bertambah menjadi 27 kabupaten/kota.
Untuk wilayah luar Jawa-Bali juga terjadi perbaikan. Untuk PPKM level 4, dari 7 provinsi turun menjadi 4 provinsi, dari 104 kabupaten/kota turun menjadi 85 kabupaten/kota. "Untuk level 3, dari 234 kabupaten/kota menjadi 232 kabupaten/kota. Dan level 2 dari 48 kabupaten/kota menjadi 24 kabupaten/kota. Kemudian level 1, dari tidak ada menjadi 1 kabupaten/kota," ujar Jokowi.