Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PP Muhammadiyah Menegaskan Tidak Terikat dengan Parpol Tertentu

image-gnews
Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Al-Shuaibi (dua kiri), Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas (tengah) dan Sekjen PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti (dua kanan) saat konferensi pers di kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Selasa, 13 November 2018. Dalam jumpa pers tersebut Osama membantah pemberitaan yang menyebut negaranya melarang warga Palestina melaksanakan ibadah haji dan menjelaskan tentang hukuman mati terhadap Tuti Tursilawati serta perkembangan isu terkini terkait Rizieq Shihab di Arab Saudi. TEMPO/Muhammad Hidayat
Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Al-Shuaibi (dua kiri), Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas (tengah) dan Sekjen PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti (dua kanan) saat konferensi pers di kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Selasa, 13 November 2018. Dalam jumpa pers tersebut Osama membantah pemberitaan yang menyebut negaranya melarang warga Palestina melaksanakan ibadah haji dan menjelaskan tentang hukuman mati terhadap Tuti Tursilawati serta perkembangan isu terkini terkait Rizieq Shihab di Arab Saudi. TEMPO/Muhammad Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta-Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anwar Abbas mengatakan organisasinya tak terikat dengan partai politik mana pun di Indonesia. Anwar menyampaikan hal ini merespons dinamika politik saat ini dan ke depan, terutama menyangkut Pemilu dan Pilpres 2024.

"Muhammadiyah perlu menjelaskan sikapnya bahwa tidak terkait dan tidak terikat dengan sebuah partai politik mana pun di negeri ini," kata Anwar dalam keterangan tertulis, Senin, 30 Agustus 2021.

Meski begitu, Anwar mengatakan Muhammadiyah tetap berusaha menjaga kedekatan dan hubungan baik dengan semua partai politik yang ada. Ia menyebut menjaga kedekatan itu demi memelihara janji yang telah dibuat oleh para pendiri bangsa pada 1945.

Yakni, kata dia, bahwa Indonesia berbentuk republik dengan dasar dan ideologi Pancasila, serta Undang-Undang Dasar 1945 sebagai dasar hukumnya. Menurut Anwar, menjadi tugas bersama bagi semua pihak untuk mengisi, membuktikan, serta merealisasikan maksud dan tujuan didirikannya negara Republik Indonesia.

Menurut dia urusan kekuasaan memang diurus oleh partai politik. Muhammadiyah pun akan bekerja sama dengan semua partai politik yang ada. "Asal partai politik tersebut mau secara bersungguh-sungguh berusaha dan berjuang untuk menegakkan ideologi dan konstitusi negara yang telah kita sepakati bersama tersebut," ujarnya.

Anwar melanjutkan, dengan berdasar dan berpedoman pada Pancasila dan UUD 1945 itulah Indonesia akan bisa mengurus negara dan bangsa dengan baik. Selain beriman dan bertakwa, kata dia, rakyat Indonesia diharapkan juga berakhlak dan beradab agar Indonesia menjadi negara maju yang warganya hidup bahagia dan sejahtera.

Maka dari itu, Anwar menegaskan, Muhammadiyah tak akan terlibat dengan politik praktis atau politik kekuasaan. "Sudah menjadi sikap bahwa Muhammadiyah tidak akan terlibat dengan politik praktis dan atau politik kekuasaan."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Anwar, politik Muhammadiyah adalah politik nilai agar Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 bisa tegak dan diimplementasikan sebaik-baiknya. Muhammadiyah, kata dia, meyakini eksistensi Indonesia akan terancam tanpa Pancasila dan UUD 1945.

Organisasi kemasyarakatan Islam yang didirikan oleh Kiai Haji Ahmad Dahlan ini kerap diasosiasikan dengan Partai Amanat Nasional. Sebab secara historis, PAN memang didirikan salah satunya oleh Amien Rais, mantan ketua umum Muhammadiyah.

Hasil Sidang Tanwir di Semarang pada 5-7 Juli 1998 ketika itu memutuskan Muhammadiyah tetap tak akan berpolitik praktis sesuai keputusan Muktamar 1971 di Makassar. Namun Muhammadiyah membebaskan anggotanya untuk berpartisipasi atau memilih saat perhelatan partai politik di Indonesia.

Belakangan, PAN yang dikaitkan Muhammadiyah itu sedang menjadi sorotan setelah terang-terangan menyatakan akan masuk dalam koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo. Partai berlambang matahari terbit ini juga dikabarkan bakal mendapat jatah menteri di kabinet.

BUDIARTI UTAMI PUTRI

Baca Juga: Muhammadiyah: Bangsa Lain Bahas Teknologi, Kita Masih Bicara Perbedaan Ideologi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Akhir Politik Jokowi di PDIP

7 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.


Deretan Komentar Mengenai Kabinet Prabowo-Gibran

11 jam lalu

Deretan Komentar Mengenai Kabinet Prabowo-Gibran

Wakil Ketua Umum Golkar Ahmad Doli Kurnia berharap partai berlambang beringin ini mendapat tempat dalam kabinet Prabowo-Gibran


Politikus PAN Sambut Baik Keputusan NasDem Merapat ke Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memberikan keterangan pers seusai melakukan pertemuan di Kartanegara IV, Jakarta, Kamis, 25 April 2024. Surya Paloh menemui Prabowo Subianto setelah ditetapkan oleh KPU sebagai Presiden terpili 2024-2029 serta menyatakan NasDem  mendukung sepenuhnya ke pemerintahan baru di bawah Prabowo dan Gibran. TEMPO/M Taufan Rengganis
Politikus PAN Sambut Baik Keputusan NasDem Merapat ke Prabowo-Gibran

Politikus PAN itu mengaku tidak khawatir jatah kursi untuk partainya di kabinet Prabowo-Gibran akan berkurang.


Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir Ungkap Inspirasi Penting dari Keberhasilan Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Semifinal Piala Asia U-23 2024

1 hari lalu

Selebrasi Ramadhan Sananta (kiri), Nathan Tjoe dalam perempat final Piala Asia AFC U-23, Korea Selatan vs Indonesia, di stadion di Abdullah bin Nasser bin Khalifa Stadium, Qatar, Jumat dinihari WIB, 26 April 2024. Indonesia berhasil menang lewat laga dramatis dan adu penalti panjang. Tim Humas PSSI
Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir Ungkap Inspirasi Penting dari Keberhasilan Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Semifinal Piala Asia U-23 2024

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir memberi selamat kepada Timnas U-23 Indonesia yang lolos ke semifinal Piala Asia U-23 2024.


Golkar Lebih Mendorong Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar daripada Jakarta, Apa Alasannya?

1 hari lalu

Politikus Golkar Ridwan Kamil dipanggil Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke Istana Negara, pada Selasa, 12 Desember 2023. TEMPO/Daniel A. Fajri
Golkar Lebih Mendorong Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar daripada Jakarta, Apa Alasannya?

Jika Ridwan Kamil maju di Pilkada Jabar, Golkar akan berfokus pada pencalonan Ahmad Zaki Iskandar dan Erwin Aksa di Jakarta.


Reaksi KIM Soal Peluang Parpol Lain Gabung Koalisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

2 hari lalu

Pasangan presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka hadir dalam rapat Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Pemilu Tahun 2024 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu 24 April 2024. KPU menetapkan Prabowo-Gibran sebagai calon presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024 - 2029. TEMPO/Subekti.
Reaksi KIM Soal Peluang Parpol Lain Gabung Koalisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra menyatakan Prabowo selalu berpesan satu musuh terlalu banyak, seribu kawan terlalu sedikit.


KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

2 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU


Kantor Partai yang Dikunjungi Prabowo Setelah Terpilih Sebagai Presiden

2 hari lalu

Presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar berjabat tangan saat melakukan pertemuan di kantor DPP PKB, Jakarta, Rabu, 24 April 2024. Prabowo bertemu dengan Muhaimin Iskandar untuk silahturahmi setelah ditetapkan sebagai Presiden terpilih periode 2024-2029 oleh KPU. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kantor Partai yang Dikunjungi Prabowo Setelah Terpilih Sebagai Presiden

Setelah ditetapkan sebagai presiden terpilih, Prabowo Subianto mulai terlihat telah mengunjungi beberapa kantor partai. Apa saja?


Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

2 hari lalu

Pasangan calon presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka hadir dalam rapat Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Pemilu Tahun 2024 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu 24 April 2024. KPU menetapkan Prabowo-Gibran sebagai calon presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024 - 2029. TEMPO/Subekti.
Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

Muhammadiyah menyatakan belum ada pembahasan soal formasi kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.


Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

3 hari lalu

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Suhartoyo (tengah) didampingi Hakim Konstitusi Saldi Isra (kiri) dan Arief Hidayat (kanan) memimpin jalannya sidang putusan perselisihan hasil Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Senin, 22 April 2024. Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan menolak seluruh permohonan yang diajukan capres-cawapres nomor urut 01, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, serta capres-cawapres nomor urut 03, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, yang diajukan dalam sidang putusan sengketa hasil Pemilihan Presiden 2024. ANTARA/M Risyal Hidayat
Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

Haedar Nashir puji Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud yang menerima hasil putusan MK.