TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri berharap 18 pegawai KPK yang mengikuti diklat bela negara dan wawasan kebangsaan dinyatakan lulus. "Saya berdoa dan berharap 18 pegawai kami di KPK dinyatakan lulus diklat bela negara," ujar Firli, Kamis, 19 Agustus 2021.
Sebanyak 18 pegawai KPK tersebut diberi kesempatan untuk mengikuti diklat sebelum diangkat menjadi aparatur sipil negara (ASN). KPK bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan menyelenggarakan diklat sejak 22 Juli sampai 20 Agustus 2021 di Universitas Pertahanan di kawasan Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Firli menegaskan KPK telah melaksanakan proses pengalihan pegawai KPK menjadi ASN sesuai perintah undang-undang. "Adapun yang merasa keberatan, tentu kami terbuka dan menghormati prosedur hukum yang bisa ditempuh. Negara Indonesia adalah negara hukum, hukum sebagai panglima tertinggi," tuturnya.
Sebelumnya, KPK menyatakan 18 pegawai yang tidak lulus dalam Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) bersedia mengikuti diklat bela negara dan wawasan kebangsaan. KPK memutuskan sebanyak 24 dari 75 pegawai KPK yang tidak lulus TWK masih dimungkinkan untuk dibina sebelum diangkat menjadi ASN.
Firli melanjutkan selama diklat, 18 pegawai melakukan pembagian tugas sebagai komandan apel, penjaga waktu, dan koordinator penyampaian tugas sebagai penugasan dari ketua kelas untuk melatih kepemimpinan. Selain itu, seluruh pegawai menerima materi di dalam kelas.
Beberapa materi itu ialah tentang nilai-nilai dasar bela negara, sistem pertahanan semesta, wawasan kebangsaan (empat konsensus dasar bernegara). Lalu soal sejarah perjuangan bangsa, pembangunan karakter bangsa, keterampilan dasar bela negara, identitas dan integritas nasional.
Sementara untuk kegiatan di luar kelas diisi dengan kegiatan, yakni bimbingan dan pengasuhan, praktik baris berbaris, tugas individu. Kemudian tugas kelompok, outbound/team building (melatih kepemimpinan dan kebersamaan dalam kelompok), dan olahraga berkelompok maupun mandiri, seperti tenis dan sepak bola.
Firli Bahuri menuturkan para pegawai KPK tidak hanya menerima materi di dalam kelas dan sejumlah kegiatan fisik untuk menjaga kedisiplinan dan kesehatan. Ada juga bimbingan mental rohani yang telah dilaksanakan dua kali. Pertama berlokasi di Universitas Pertahanan dan kedua di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.
"Penyampaian materi adalah Prof Nasaruddin Umar selaku Imam Besar Masjid Istiqlal, kegiatan tersebut diikuti oleh semua peserta baik muslim maupun nonmuslim karena sifatnya universal. Kegiatan berlangsung di ruang pertemuan di area luar Masjid Istiqlal," kata Ketua KPK.
Firli Bahuri bersama pimpinan kementerian/lembaga dijadwalkan hadir dalam acara penutupan pada 20 Agustus 2021. Agenda penutupan akan disertai dengan serah terima Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTP) bela negara dan wawasan kebangsaan kepada 18 pegawai KPK.
Baca juga: Jokowi Diminta Ambil Alih TWK, Moeldoko: Urusan Teknis Biar Pembantunya Saja