TEMPO.CO, Jakarta - Tim Dekontaminasi dan Pemakaman Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, selama periode 1 hingga 14 Juli 2021 memakamkan 534 jenazah Covid-19.
"Dalam rentang waktu tersebut, Tim Dekontaminasi dan Pemakaman Sleman juga melakukan pemulasaraan sebanyak 129 jenazah warga yang meninggal dunia saat melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah," kata Koordinator Tim Dekontaminasi dan Pemakaman Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sleman Makwan di Sleman, Kamis, 15 Juli 2021.
"Selain itu kami juga beberapa kali melakukan pertolongan dan pemulasaraan warga terpapar Covid-19 yang meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit," ia menambahkan.
Makwan mengatakan warga yang meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit umumnya dibawa menggunakan kendaraan pribadi, bukan ambulans. Dia mengaku dalam beberapa hari terakhir Tim Dekontaminasi dan Pemakaman agak kewalahan mengurusi jenazah pasien Covid-19.
"Banyak permintaan pemakaman jenazah baik dari rumah sakit maupun warga. Dalam satu hari bisa mencapai di atas angka 30 lebih permintaan pemakaman dan pemulasaraan," ujar Makwan.
Ia berharap masyarakat mendukung upaya penanggulangan Covid-19 dengan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan.
"Masyarakat harus benar-benar mematuhi protokol kesehatan, karena kasus Covid-19 di Sleman terus bertambah dan angka penularan cukup tinggi," katanya.
Peningkatan kasus penularan Covid-19 membuat keterisian tempat tidur pasien di rumah sakit penuh. Akibatnya sebagian penderita infeksi virus corona memilih menjalani isolasi mandiri di rumah.
"Setiap kali relawan mencarikan kamar, kondisi rumah sakit penuh sehingga pasien memilih isoman," kata Makwan.