TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mendorong perguruan tinggi di Indonesia untuk bisa segera bisa memproduksi oksigen konsentrator. Di Jawa Timur, Muhadjir meminta Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak untuk menghubungi sejumlah perguruan tinggi, terutama yang memiliki fakultas teknik.
"Saya yakin di sini ada perguruan tinggi-perguruan tinggi hebat yang bisa menciptakan itu sesegera mungkin karena itu juga tidak membutuhkan teknologi tinggi," ujar Muhadjir dalam keterangan tertulis, Rabu, 14 Juli 2021. Hal ini diungkapkan Muhadjir saat melakukan kunjungan kerja di Jawa Timur, sejak kemarin.
Menurut Muhadjir masalah kekurangan oksigen untuk penanganan pasien Covid-19 terus diupayakan pemerintah. Perguruan Tinggi ini diharapkan bisa menambah jumlah stok yang selama ini hanya diproduksi oleh industri untuk pemenuhan kebutuhan bidang kesehatan.
Oksigen konsentrator merupakan alat yang dapat mengonversi udara menjadi oksigen medis dengan saturasi di atas 93 persen hanya dengan disambungkan atau dicolokkan langsung ke aliran listrik.
Oksigen konsentrator yang diciptakan perguruan tinggi, menurut Muhadjir, akan dapat membantu mengantisipasi kekurangan pasokan oksigen. Tidak hanya di rumah sakit, tetapi juga pasien Covid-19 yang sedang melakukan isolasi mandiri (isoman).
"Untuk di Jawa Timur kondisinya relatif sudah cukup baik, hanya masalahnya bagaimana memastikan mereka yang sedang menjalani isolasi mandiri yang memang suatu saat butuh bantuan oksigen agar bisa tertangani dengan baik," kata dia.
Lebih lanjut, Muhadjir mengimbau kepada masyarakat yang telah membeli oksigen dan menyimpannya di rumah agar dapat meminjamkan tetangganya yang sedang isoman dan membutuhkan oksigen. Sedangkan untuk tabung yang kosong supaya segera dikembalikan.
"Jangan disimpan karena dengan disimpan itu menyebabkan kita banyak sekali kekurangan tabung oksigen. Kita tahu seperti di RS lapangan itu tidak mungkin disuplai oksigen likuid dengan tanki-tanki yang besar itu, tetapi pakai tabung yang kecil-kecil. Kalau itu kemudian hilang dari pasar akan menyulitkan kita semua," kata dia.
Baca juga: 3 Strategi Pemerintah Cukupi Stok Oksigen di Rumah Sakit