TEMPO.CO, Jakarta - RSDC Wisma Atlet sedang mengkaji penggunaan oxygen generator atau alat penghasil oksigen sehingga kebutuhan oksigen tidak sepenuhnya bergantung pasokan dari luar. "Kita mengkaji kemungkinan penggunaan oxygen generatorsebagai salah satu solusi dalam beberapa bulan ke depan," kata Koordinator RSDC Wisma Atlet Kemayoran Mayjen TNI Tugas Ratmono dalam keterangannya, Sabtu 10 Juli 2021.
Oxygen generator tersebut berfungsi memurnikan oksigen dari udara bebas menjadi oksigen berkadar di atas 90 persen. Menurut dia, instalasi oxygen generator membutuhkan waktu beberapa bulan termasuk instalasi guna memasukkan oksigen ke dalam tabung-tabung kecil.
Menurut Mayjen Tugas Ratmono, RSDC Wisma Atlet sendiri sebelumnya sudah melakukan antisipasi untuk kebutuhan oksigen sentral yang dialirkan ke ruang-ruang perawatan intensif.
Tabung penyimpanan oksigen dalam bentuk cair dari semula berkapasitas 5 ton diganti dengan tabung berukuran 10 ton. Oksigen dari tabung jumbo 10 ton nantinya dipindahkan ke dalam tabung-tabung ukuran kecil 1 meter kubik dan 6 meter kubik mengingat instalasi oksigen sentral hanya ada di beberapa tempat.
Tabung oksigen berukuran kecil mudah dipindahkan termasuk untuk melayani pasien yang tiba-tiba mengalami penurunan saturasi oksigen.
"Pasien yang sekarang datang juga banyak yang kondisinya sudah kritis, seringkali dibutuhkan bantuan oksigen sesegera mungkin ketika dia masuk ke sini," ucap dokter militer asal Kebumen Jawa Tengah.
RSDC Wisma Atlet Kemayoran mengatasi ketersediaan tabung oksigen ukuran kecil dengan menambah jumlah pemasok. Namun antisipasi berikutnya perlu dilakukan jika terjadi kemungkinan terburuk.
Baca: Penuhi Kebutuhan Oksigen Medis, Pemerintah Akan Konversi Gas Industri