TEMPO.CO, Jakarta - Kasus Covid-19 di Indonesia yang terus mengalami peningkatan, menarik perhatian dokter asal University of Maryland Amerika Serikat atau AS, Faheem Younus. Melalui akun media sosial Twitter @FaheemYounus, dokter yang kerap mencuit menggunakan Bahasa Indonesia ini menyebutkan Indonesia dalam krisis Covid-19.
Pernyataan krisis Covid yang diungkapkan oleh Younus tersebut bukan tanpa alasan. Hal ini lantaran Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk sebanyak 270 juta jiwa, namun jumlah persentase vaksinasi Covid-19 di negara ini kurang dari 10 persen dari jumlah penduduk. Selain itu, kasus dan kematian akibat Covid-19 juga meningkat di Indonesia.
Younus juga mengunggah cuplikan video berdurasi 32 detik dari Aljazeera yang menayangkan sejumlah masyarakat Indonesia yang tengah mengantre untuk mendapatkan oksigen. “Kekurangan oksigen. Rumah sakit penuh,” tulis Younus. Untuk itu, menurutnya tindakan mendesak dari pemerintah diperlukan untuk menyelamatkan nyawa.
Bahkan dokter asal University of Maryland ini juga menyebutkan bahwa Indonesia, negara dengan jumlah penduduk sebanyak 270 juta jiwa diam-diam dihancurkan oleh Covid-19. “Ini bukan Brasil atau India atau Italia. Ini Indonesia. Sebuah negara sebesar 270 juta ppl diam-diam dihancurkan oleh Covid,” tulisnya. Younus menambahkan, sistem perawatan kesehatan Indonesia yang dinilai runtuh, membutuhkan intervensi global yang mendesak untuk melawan bencana yang sedang berlangsung.
Meskipun Younus menyebutkan Indonesia saat ini berada di mode krisis, pihaknya menyarankan masyarakat untuk tidak panik. “Indonesia sekarang dalam mode krisis. Harap hindari mode panik,” cuit dokter asing asal AS ini. Untuk itu dirinya mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan dengarkan para ahli.
Faheem Younus menjelaskan, virus Corona varian baru umumnya menyebar dari orang ke orang, melalui kontak dekat atau udara di dalam ruangan. Sementara penyebaran melalui permukaan sangat langka. Berhentilah mengkhawatirkan pegangan, gagang pintu, koran, pakaian, bahan makanan. Cuci tangan saja,” katanya melalui cuitan di Twitter.
Younus juga menyebutkan bahwa menggunakan disinfektan dinilai terlalu berlebihan, buang-buang energi dan uang. Daripada dibelikan untuk desinfektan, dokter ini lebih menyarankan masyarakat untuk mencuci tangan selama 20 detik dan membelanjakan uang untuk membeli masker.
“Disinfektan dinilai terlalu berlebihan. Cuci tangan Anda dan belanjakan uang Anda untuk masker,” cuit Faheem Younus pada Selasa, 6 Juli 2021.
HENDRIK KHOIRUL MUHID
#Jagajarak
#Pakaimasker
#Cucitangan
Baca juga: Dokter Faheem Younus Sebut Kasus Covid-19 di Indonesia Mulai Menyerupai India