TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 998.400 dosis vaksin AstraZeneca, yang merupakan sumbangan dari pemerintah Jepang tiba di Indonesia pada Kamis, 1 Juli 2021 di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Kedatangan vaksin tahap ke-19 ke Indonesia ini merupakan kerja sama bilateral antara Indonesia dengan pemerintah Jepang.
"Jadi pada kesempatan ini yang disumbangkan (totalnya) adalah 2,1 juta dosis AstraZeneca. Saya mengharapkan bisa lebih banyak lagi sumbagannya. Mungkin nanti akan ada batch kedua," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dalam konferensi pers daring, Kamis, 1 Juli 2021.
Budi mengucapkan terima kasih atas nama pemerintah Indonesia. Ia mengingatkan pandemi Covid-19 yang melanda dunia ini hanya bisa diselesaikan jika seluruh bangsa bisa bekerja sama.
Nantinya, ia mengatakan sesuai keputusan rapat bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, semua vaksin yang diperoleh 50 persennya akan didistribusikan ke kabupaten kota yang masuk level 3 dan level 4 dari laju penularan. "50 persennya akan masuk ke sana, sisanya akan dibagi ke seluruh Indonesia," kata Budi.
Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar mengatakan, kedatangan vaksin Covid-19 ini merupakan batch pertama dari rencana dua kali pengiriman vaksin dukungan pemerintah Jepang. Bantuan ini merupakan hasil antara komunikasi intensif antara Menlu dengan Menlu Jepang yang dilakukan selama ini.
"Baru 3 hari lalu saat kedua Menlu menghadiri pertemuan para menteri luar negeri di G20 di Italia, sehingga sebagai tindak lanjutnya pada 29 Juni yang lalu, Kemenlu dan Kedubes Jepang di Jakarta menandatangani exchange of notes (pertukaran nota), yang menandai kerjasama vaksin sebagai upaya bersama menangani pandemi Covid-19," kata Mahendra.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito mengatakan bahwa vaksin AstraZeneca ini merupakan produksi dari Daiichi Sankyo BioTech Corporation di Jepang. Ia mengatakan saat ini, pengurusan izin peredaran darurat bagi vaksin ini tengah dalam proses pembuatan oleh BPOM. "Kami selalu siap mendampingi aspek kualitasnya tentu adalah jaminan, dan kami siap mengawal sampai dapat digunakan pada masyarakat Indonesia," kata Penny.
Baca juga: 6 Fakta Soal Vaksin AstraZeneca