INFO NASIONAL - Program Bantuan Sosial Tunai (BST) tahap akhir di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, hampir rampung. BST telah tersalurkan pada 97 persen lebih Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Tingginya persentase penyaluran BST berkat sinergi PT Pos dengan aparat lainnya.
Dari target sasaran 30.778 KPM, hingga Selasa, 4 Mei 2021, BST sudah tersalurkan ke 29.848 KPM dengan tepat waktu dan tepat jumlah. "Sisanya 930 KPM tengah dicari keberadaannya, karena ada yang sudah pindah rumah dan harus ditelusuri sebelum akhirnya dananya dikembalikan ke negara," ujar Kepala Kantor Pos Cikarang Jajat Sudrajat, saat didatangi di kantornya, Selasa, 4 Mei 2021.
BST merupakan bantuan sosial khusus yang disediakan Pemerintah untuk mengurangi dampak pandemi Covid-19 bagi kelompok rentan. BST menjangkau 10 juta KPM dengan indeks Rp300 ribu/KPM yang disalurkan hingga April 2021. Salah satu hambatan dominan penyaluran BST adalah keberadaan data yang tidak valid. Banyak alamat penerima yang tidak sama dengan yang tertera dalam Nomor Induk Kependudukan (NIK).
Untuk membantu proses penyaluran, pegawai Kantor Pos menjalin komunikasi intensif dengan pengurus warga setempat seperti RT, RW, atau Kepala Desa/Lurah. Hal ini untuk memastikan data dan kondisi di lapangan secara aktual.Jika ada warga yang pindah tempat tinggal dan dapat diketahui rekam jejaknya, PT Pos akan menyampaikan haknya. "Kalau tidak ditemukan juga, ya bantuan jadi harus dikembalikan ke negara atau retur," ujarnya.
Ketua RW 05 Desa Waluya, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi Ati Hayati mengatakan, data tidak valid dalam proses penyaluran BST karena penerima telah pindah rumah dan bantuan ganda.Dia sering menerima protes dan aduan dari masyarakat yang merasa berhak, tetapi justru tidak mendapat bantuan. "Makanya saya dan seluruh pimpinan masyarakat di RW 05, juga di seluruh Kelurahan Waluya ini, bahu membahu supaya kalau ada data yang dobel atau sudah tidak sesuai, bisa diperbaiki kembali dan masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial terbaru," ujarnya
Jajat mengatakan, mekanisme distribusi BST di lapangan ada tiga jenis. Pertama, KPM bisa langsung mendatangi kantor pos terdekat. Kedua, melalui komunitas Rukun Tetangga (RT) atau Rukun Warga (RW). Terakhir, PT Pos mendatangi langsung atau door to door KPM yang lanjut usia atau para penyandang disabilitas.
Yati Mulyati, salah seorang lansia penerima manfaat di RW 05 Desa Waluya mengaku selalu rutin didatangi petugas Kantor Pos untuk menerima BST sebesar Rp300 ribu setiap bulan sampai April 2021. Winaci, lansia yang juga warga RW 05 Desa Waluya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah karena dia rutin menerima BST lewat Kantor Pos yang datang ke rumahnya. "Uangnya saya pakai untuk modal jualan rengginang dan memperbaiki atap rumah yang suka bocor," katanya.
Mekanisme penyaluran BST di masa pandemi Covid-19, partisipasi masyarakat untuk tetap patuh menjaga protokol kesehatan sangat tinggi. Dengan sukarela dan tertib, para penerima bantuan mau menuruti jadwal yang ditetapkan Ketua RW setempat. "Kami juga membantu menyisir warga mana yang harus didatangi dan mana yang masih bisa datang ke pos RW untuk bergiliran mengambil BST," ujar Eka Salehawati, salah satu pendamping sosial masyarakat (PSM) Desa Waluya. (*)