TEMPO.CO, Jakarta - Terduga teroris yang menyerang Mabes Polri pada Rabu, 31 Maret 2021 diduga menggunakan air gun yang sudah dimodifikasi. "Diduga senjata yang dibawa oleh OTK (orang tak dikenal) tersebut merupakan air gun yang dimodifikasi," kata seorang sumber di lingkungan Polri pada Rabu, 31 Maret 2021.
Sumber Tempo lainnya menyebut, selain senjata air gun yang sudah dimodifikasi. Polisi menemukan kartu anggota Persatuan Berburu dan Menembak Indonesia (Perbakin) Basis Shooting Club atas nama pelaku, ZA. Masa berlaku kartu ini hingga 18 Februari 2022.
Dewan Penasehat Pengurus Besar Persatuan Menembak dan Berburu Indonesia (Perbakin) Bambang Soesatyo membantah terduga teroris penyerang Mabes Polri adalah anggotanya. Sebelumnya, kartu tanda anggota (KTA) Perbakin milik terduga teroris itu beredar di grup-grup WhatsApp.
"Setelah saya cek di Database Perbakin yang bersangkutan tidak terdaftar. Dia bukan anggota Perbakin. KTA-nya keanggotaan klub menembak airsoft gun," kata pria yang akrab disapa Bamsoet itu melalui pesan singkat kepada Tempo, Rabu petang, 31 Maret 2021.
Untuk memperkuat bantahannya, Bambang Soesatyo memberikan foto contoh KTA Perbakin yang asli. Kartu itu berbeda dari milik terduga teroris serang Mabes Polri. KTA yang benar menurut Bamsoet, memiliki tiga jenis kode di atas kanan kartu untuk spesifikasinya. Ketiga kode itu adalah TS - Tembak Sasaran, TR - Tembak Reaksi dan B - Berburu.
Berdasarkan kronologis yang diterima Tempo, pada pukul 16.30 WIB, seorang perempuan berpakaian hitam dan berjilbab biru memasuki Pintu 3 Gedung Utama Mabes Polri. Ia beralasan ingin menyerahkan surat ke Setum Polri.
Namun, sekitar 16.35 WIB, pelaku tidak menuju Setum. Ia malah bergerak ke arah penjagaan utama Mabes Polri. Di sana, ia bertemu petugas jaga bernama Iptu Suriyono (anggota Yanmas Mabes Polri).
Kepada si petugas jaga, pelaku kembali mengaku ingin menyerahkan surat ke Setum Polri, sehingga di antar hingga Masjid Mabes Polri (tidak sampai Setum Polri).
Pukul 16.45 WIB, pelaku teror tidak mendatangi Setum Polri dan kembali ke Pos Penjagaan Utama Mabes Polri, dan disapa oleh Bripda Aldo.
Ia tiba-tiba mengeluarkan senjata jenis pistol dan menembakkan ke arah petugas jaga sebanyak 2 kali, sehingga mengenai lengan kanan Bripda Ajeng (anggota penjagaan Pos I Mabes Polri).
Polisi yang berjaga kemudian membalas. Pukul 17.25 sampai dengan 17.42 WIB, Tim Jihandak Gegana Mabes Polri tiba dan langsung memeriksa kondisi jenazah terduga teroris untuk memastikan tidak ada bahan peledak.