TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyerahkan pesawat CN235-220 MPA buatan PT Dirgantara Indonesia (PT DI) ke Angkatan Udara Republik Senegal. Serah terima dilakukan di Hanggar Fixed Wing PT Dirgantara Indonesia di Bandung, Kamis, 18 Maret 2021.
Prabowo mengatakan penyerahan ini patut dibanggakan. Pasalnya, pesawat kali ini adalah pesawat ketiga yang dibeli Senegal.
"PT DI adalah kebanggaan bagi Indonesia. PT DI adalah harapan bangsa Indonesia. Kita sangat membutuhkan teknologi kedirgantaraan, aerospace industry. Ini adalah industri masa depan. Industri yang paling sulit dan yang paling canggih," kata Prabowo dalam keterangan tertulis.
Chief of Air Force of Senegal Papa Souleymane SARR menyatakan negaranya telah menggunakan pesawat produksi PTDI selama 10 tahun, dan pesawat kali ini adalah yang ketiga.
Pesawat CN235-220 MPA ini menurutnya adalah salah satu yang spesial karena digunakan sebagai patrol airplane, berbeda dengan dua pesawat sebelumnya.
"Kami berharap mendapatkan kepuasan yang sama dengan yang dua pesawat sebelumnya," kata Souleymane.
Ia juga mengatakan kerjasama Senegal dan Indonesia selama ini telah terjalin baik karena terdapat kesamaan kultur antara kedua negara. Senegal terus berupaya mencari peluang terbaik untuk bertukar pengalaman dan kerjasama ke depannya dengan Indonesia.
Prabowo mengatakan PT DI sebenarnya pernah jadi pelopor dalam kebangkitan industri Indonesia pada tahun 90-an. Namun dinamika politik dunia membuat arah pengembangan PTDI mengalami rintangan. Meski begitu, ia bersyukur di tengah tantangan selama 20 tahun terakhir ini, PT DI berhasil bertahan dan masih berhasil untuk menjual produk pesawat dan helikopternya.
Ia pun mengatakan Kementerian Pertahanan bertekad agar PTDI dapat bangkit kembali ke tempat semula.
"Presiden telah menginstruksikan Kementerian Pertahanan untuk mendorong PTDI dan industri pertahanan lainnya. Untuk bersungguh-sungguh mendukung agar PTDI bisa mengambil tempat sebagai pelopor kembali di Asia Tenggara, bahkan Asia," ujar Prabowo.