TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mendorong Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk memiliki bank dokumentasi tentang penanggulangan bencana yang pernah terjadi di Indonesia. Sebagai negara yang berada di lingkaran cincin api pasifik (ring of fire), Muhadjir mengatakan sejak zaman dulu, Indonesia memiliki cara-cara tersendiri untuk menghadapi bencana.
"Sampai sekarang menurut saya kita juga belum memiliki catatan-catatan sejarah yang cukup memadai tentang bagaimana nenek moyang kita dulu menghadapi, menanggulangi bencana di Indonesia," kata Muhadjir saat memberi sambutan di penutupan Rakornas BNPB, Rabu, 10 Maret 2021.
Muhadjir Effendy mengatakan yang tersisa hanyalah beberapa bentuk peninggalan berupa kearifan lokal. Mulai dari bangunan maupun tata cara hidup yang menggambarkan bagaimana dulu nenek moyang masyarakat Indonesia merespons bencana di tempatnya masing-masing.
Padahal, menurut Muhadjir, cepat atau lambat, Indonesia pasti akan selalu dihadapkan pada kemungkinan terjadinya bencana. Hal itu pun tidak bisa diatasi dengan cepat tanpa belajar dari pengalaman dalam menanggungi bencana.
Ia pun menyarankan BNPB untuk segera menginisiasi pendokumentasian, bahkan merekonstruksi sejarah nenek moyang masyarakat Indonesia, khususnya dalam merespons dan menangani bencana di Tanah Air.
"Supaya cepat maka kita harus betul-betul mampu mendokumentasikan pengalaman, merekonstruksi apa yang pernah terjadi dan menjadikannya bahan kajian untuk lebih siap menghadapi bencana," kata dia.
Bagaimanapun, kata Muhadjir, bencana adalah bagian dari hidup manusia. Yang perlu dilakukan ialah menyikapinya secara positif sehingga masyarakat dan juga bangsa Indonesia bisa menjadi bangsa yang tangguh.
"Jadi pesan saya, kita sudah waktunya untuk mendokumentasi dengan baik. Selama 13 tahun kiprah dari BNPB dan BPBD ini harus mampu menghasilkan karya yang besar. Menjadikan monumen sekaligus untuk cerminan agar nanti anak cucu kita tahu bagaimana kita merespons, bagaimana kita menghadapi bencana," kata Muhadjir.