TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Komisi Yudisial Suparman Marzuki menceritakan Artidjo Alkostar pernah ingin keluar saat baru menjabat sebagai Hakim Agung di Mahkamah Agung. Suparman mengatakan Artidjo menyebut MA seperti pasar malam.
“Saya mau mundur saja, seperti pasar malam,” kata Suparman menirukan Artidjo dalam diskusi Indonesia Corruption Watch, Ahad, 7 Maret 2021.
Suparman mengatakan saat itu Artidjo belum lama diangkat menjadi Hakim Agung. Artidjo, kata dia, menyebut MA sebagai pasar malam karena semua orang bisa masuk dan keluar begitu saja. Hal itu membuat Artidjo tidak nyaman karena seharusnya pihak yang berperkara tak boleh bertemu hakim.
Suparman mengatakan Artidjo pernah mengibaratkan bila tembok di Mahkamah Agung bisa bicara, maka tembok itu bisa menceritakan banyak hal mengenai kejanggalan-kejanggalan di tempat itu. “Saya enggak kuat deh, mau keluar,” kata Artidjo seperti ditirukan Suparman.
Dimintai pendapatnya soal rencana keluar dari MA, Suparman meminta Artidjo bertahan. Dia mengatakan sosok Artidjo yang berintegritas justru diperlukan untuk MA. “Saya bilang jangan, paling enggak abang bisa jadi duri dalam daging.” Suparman melanjutkan, “Dia enggak jadi mundur dan dalam perjalanannya, kepercayaan publik terhadap MA menjadi lebih baik dengan adanya beliau,” ujar Suparman.
Artidjo Alkostar menjabat Hakim Agung sejak 2000 hingga 2018. Sebagai Hakim, Artidjo dikenal sebagai algojo para koruptor karena kerap memberi hukuman berat kepada pelaku korupsi. Setelah pensiun sebagai hakim pada 2018, Artidjo ditunjuk menjadi Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi pada 2020. Ia tutup usia pada 28 Februari 2021 karena sakit.
Baca juga: KPK Sebut Penunjukan Pengganti Artidjo Alkostar Kewenangan Presiden