Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jangan Pamerkan Sertifikat Vaksinasi Covid-19 Ke Media Sosial, Bisa Gawat

Reporter

image-gnews
Petugas medis menyuntikkan vaksin COVID-19 Sinovac pada seorang pekerja transportasi melalui layanan lantatur (drive-thru) di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) di Nusa Dua, Bali, Ahad, 28 Februari 2021. Vaksinasi massal ini gratis bagi para pekerja wisata dan transportasi. Johannes P. Christo
Petugas medis menyuntikkan vaksin COVID-19 Sinovac pada seorang pekerja transportasi melalui layanan lantatur (drive-thru) di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) di Nusa Dua, Bali, Ahad, 28 Februari 2021. Vaksinasi massal ini gratis bagi para pekerja wisata dan transportasi. Johannes P. Christo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejak diberlakukannya penerapan program vaksinasi Covid-19  pada bulan lalu, masyarakat yang telah melakukan vaksinasi Covid-19 akan memproleh sertifikat vaksinasi Covid-19 sebagai penanda telah melaksanakan vaksinanasi tersebut.

Namun banyak beredar di media sosial foto-foto yang memperlihatkan sertifikat miliknya tersebut di berbagai akun media sosial. Seperti yang dilakukan oleh pemilik akun twitter @nauljamm terlihat ia sedang mengunggah foto sertifikat vaksin miliknya. Pada 25 februari 2021. Yang mengatakan bahwa setelah ia melakukan vaksin ia pun mendapat sertifikat.

“Kalau suda vaksin Covid-19 dapat sertifikat”. Ungkapnya sambil menunjukkan foto sertifikat miliknya.

Tidak hanya itu pemilik akkun twitter @bbeomah terlihat juga melakukan hal yang sama yaitu mengunggah foto sertifikat vaksin miliknya di akun twitternya.

Baca: Penerima Vaksin Covid-19 Diusulkan Dapat e-Sertifikat Untuk Syarat Perjalanan

“Baru tau kalau habis vaksin dapat sertifikat”. Tulisnya sambil mengunggah foto sertifikat vaksin miliknya.

Hal yang sama juga dilakukan oleh pemilik akun twitter @sichandz yang terlihat mengunggah foto sertifikat vaksin miliknya.

“Malam-malam dapat SMS sertifikat vaksin, ah..jadi keingat kemaren habis vaksin langsung jadi sleeping princess” ungkapnya sembari mengunggah foto sertifikat vaksin miliknya tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menanggapi maraknya unggahan foto-foto yang menunjukkan hasil sertifikat vaksin di berbagai media sosial tersebut Menkominfo Johnny G. Plate menghimbau kepada masyarakat yang telah melakukan vaksinasi Covid-19 agar tidak mengunggah foto sertifikat vaksin tersebut baik secara personal maupun dalam lingaran pertemanan.

Hal itu sebabkan karena dalam sertifikat vaksin tersebut tercantum data pribadi pemilik sertifikat seperti nama lengkap, tanggal lahir, dan nomor induk kependudukan.

“Ini terkait privasi data,” kata Johnny G. Plate kepada Antara. “Jangan membagikan gambar sertivikat vaksinasi atau tiket vaksinasi yanng mengandung kode QR.”

Ia juga menjelaskan bahwa setiap orang yang sudah disuntik vaksin Covid-19 akan memproleh sertifikat. Tanda vaksinasi tersebut diberikan dua kali pertama berbentuk fisik yang di berikan ditempat vaksinasi dan yang kedua kartu vaksin yang sama seperti kartu vaksin yang biasa diterima bayi, belita, dan anak-anak. Setelah divaksin mereka mendapat kartu vaksin atau biasa dikenal “kartu kuning”.

Namau dalam sertifikat tersebut ada perbedaan data yang tertera dalam sertifikat covid-19 dengan kartu vaksinasi yanag selama ini di gunakan. Dalam sertifikat vaksinasi Covid-19 tercantum nama lengkap, tanggal lahir, dan nomor induk kependudukan . itu sebabnya tidak boleh dipublikasikan melalui media apapun.

Jika data-data dalam sertifikat vaksinasi Covid-19 ini dirangkai, maka dapat digunakan untuk mengidentifikasi individu. Sudah banyak kasus penipuan atau pembobolan rekening bank dengan mengetahui nomor induk kependudukan atau NIK, kemudian menelusuri informasi pribadi calon korban.

"Informasi dalam sertifikat vaksinasi Covid-19 beserta riwayat kesehatan itu adalah data pribadi. Jangan dipublikasikan," kata Johnny. Peringatan ini juga berlaku untuk hasil tes kesehatan, seperti swab antigen, rekam medis, dan lainnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

10 jam lalu

Anandira Puspita (baju merah muda), istri anggota TNI yang menjadi tersangka usai mengungkap dugaan perselingkuhan suaminya, dalam jumpa pers di sebuah kafe di Jalan Thamrin, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

Anandira Puspita, akan menjalani sidang praperadilan perdana di Pengadilan Negeri atau PN Denpasar, Senin, 6 Mei 2024.


Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

14 jam lalu

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.


Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN

22 jam lalu

BRI Cari Talenta Terbaik dalam Rekrutmen Bersama BUMN 2022
Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN

Ini yang harus diperhatikan dan dipantau saat ikut rekrutmen bersama BUMN.


Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

1 hari lalu

Dwina Septiani Wijaya. Dok. Peruri
Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.


Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

1 hari lalu

Ilustrasi anak bermain gawai (pixabay.com)
Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

Psikolog memberi saran pada orang tua kapan sebaiknya boleh memberi akses internet sendiri pada anak.


Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

1 hari lalu

ilustrasi Haji (pixabay.com)
Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.


Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

4 hari lalu

Ilustrasi bermain sosial media di ponsel. Shutterstock.com
Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

Orang sering menggunakan media sosial untuk memposting momen terbaiknya, membuat feed terlihat seperti highlight reel dari pengalaman keren.


Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

4 hari lalu

Massa dari berbagai Kelompok Pencinta Alam melakukan aksi damai untuk memperingatai Hari Bumi, di halaman gedung KPK, Jakarta, 22 April 2015. Dengan membawa spanduk raksasa yang berisi Petisi Kelestarian Bumi Indonesia dan dibubuhi ribuan tandatangan tersebut mereka mengingatkan bahwa Merusak Alam Itu Korupsi. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

Hari Bumi atau Earth Day pada 22 April dapat dirayakan dengan berbagai aktivitas termasuk meramaikan di media sosial lewat unggahan twibbon.


Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

4 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

4 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.