JAKARTA-Kementerian Pertahanan terus meningkatkan peran dalam penanganan pandemi Covid-19. Salah satu upayanya meningkatkan kemampuan Rumah Sakit Dr. Suyoto sebagai rujukan pasien Covid-19. Rumah sakit ini merupakan salah satu Pusat Rehabilitasi Kementerian Pertahanan RI.
Sejak Mei 2020, RS di Jalan RC.Veteran Nomor 178, Bintaro, Jakarta Selatan, ini menjadi ujukan pasien Covid-19. Ini kontribusi konkret Kemhan memerangi wabah corona.
“Kementerian Pertahanan telah melakukan berbagai upaya aktif dalam perang terhadap pandemi Covid-19. Diantaranya meningkatkan kemampuan RS Dr. Suyoto sebagai rumah sakit rujukan untuk pasien Covid-19,” ujar Brigadir Jenderal TNI dr. Nana Sarnadi, Sp. OG., M.M.R.S., Kepala Pusat Rehabilitasi Kementerian Pertahanan RI.
Peran nyata RS Dr. Suyoto yang berdiri sejak 1960 ini merupakan bagian tugas Kemhan seperti tercantum dalam Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia tentang Organisasi dan Tata Kerja Kemhan. Menurut aturan tersebut, peran RS Dr. n bagian dari tugas Pusat Rehabilitasi dibawah dan bertanggung jawab kepada Menhan untuk menyelenggarakan dukungan berkaitan dengan perumahsakitan.
Awal Mei lalu, Menhan Prabowo Subianto menyambangi RS Dr. Suyoto untuk meninjau kesiapannya mendukung percepatan penanganan pandemi corona. Saat itu Menhan meminta jajarannya aktif membantu penanggulangan pandemi corona. “Diintruksikan untuk menyiapkan dan meningkatkan prasarana untuk penanggulangan covid,” kata Nana Sarnadi.
Semula daya tampung Rumah Sakit Dr. Suyoto untuk pasien Covid-19 hanya 220 tempat tidur, dan ditambah menjadi 260 tempat tidur. Fasilitas itu meliputi 188 tempat tidur pasien rawat inap, 67 tempat tidur ruangan bertekanan negatif, lima tempat tidur ruang perawatan intensive care unit (ICU).
Guna memberikan pelayanan prima untuk pasien corona, rumah sakit juga menambah tenaga medis, yang meliputi dokter, bidan, perawat, petugas radiologi, psikologi, kesehatan masyarakat, analisa kesehatan hingga farmasi.
Tenaga medis selain berasal dari RS Dr. Suyoto juga dari kalangan Relawan Komponen Pendukung Pertahanan Negara Bidang Kesehatan. Ada penambahan 293 tenaga kesehatan pada gelombang pertama dan 55 orang di gelombang kedua.
Selama pandemi, Rumah Sakit Dr. Suyoto telah merawat 2.385 orang pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Tingkat kesembuhan mencapai 91,5 persen. Adapun tingkat kematian pasien Covid-19 mencapai 0,7 persen dari jumlah yang dirawat. “Beberapa pasien yang mengalami kerusakan paru harus melakukan recovery yang panjang,” ujar Nana Sarnadi.
RS Dr. Suyoto juga aktif melakukan tes dan pelacakan Covid-19. Atas dukungan Kemhan, RS ini menyediakan laboratorium polymerase chain reaction (PCR) dan alat pelindung diri bagi tenaga kesehatan.
Kepala RS Dr. Suyoto, Kol. Ckm. dr. Daniel Lumadyo Wartoadi, Sp.Rad., mengatakan, pihaknya memprioritaskan kecepatan penanganan dan kenyamanan pasien yang terindikasi mengidap corona. “Karena banyak pasien Covid-19 ketika sudah dinyatakan positif mentalnya terpuruk dan memperparah sistem imun,” kata dia.
Daniel menuturkan tahapan perawatan pasien terpapar corona di rumah sakit ini meliputi assesment awal di instalasi gawatdarurat (IGD). Setelah itu, pasien yang dicurigai atau sudah terkonfimasi Covid-19 dipindahkan ke ruangan IGD khusus. Selanjutnya tenaga medis melakukan pemeriksaan lanjutan menyangkut pengecekan darah, paru-paru dan tes reverse-transcriptase polymerase chain reaction (RT-PCR).
Berikutnya hasil permeriksaan penunjang akan dikonsultasikan kepada dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP). “Setelah itu akan ditentukan pasien akan masuk perawatan sesuai kriteria yang ditetapkan, seperti positif Covid-19 atau hanya suspect,” tuturnya.
Menurut Daniel, Bila hasil tes RT-PCR positif, , pasien akan menjalani perawatan. Jika hasil tes negatif dan tidak ada keluhan, pasien diperbolehkan pulang dan melakukan isolasi mandiri. "Jika hasil tes negatif dan masih mengalami keluhan, pasien dipindahkan ke ruang rawat non-Covid," ujarnya. Rumah sakit juga menggratiskan seluruh biaya pasien yang terinfeksi virus Covid-19. (*)