Sarwo Edhy berharap, dengan harga premi yang sangat murah petani padi bisa menjadi peserta AUTP. Jika melihat perkembangan peserta AUTP, sejak tahun 2017 hingga kini cenderung meningkat.
Adanya tren positif peserta AUTP menurut Sarwo, karena pelaksanaan asuransi pertanian yang bekerjasama dengan PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) ini memberikan berbagai keuntungan bagi petani/peternak. Bukan hanya nilai premi yang dibayarkan petani cukup murah, tapi juga memberikan ketenangan dalam berusaha.
“Petani dan peternak semakin mengerti manfaat dan peluang dari asuransi ini. Hanya dengan seharga satu bungkus rokok, petani dan peternak bisa tidur tenang. Petani tidak khawatir lahannya rusak terkena banjir, kekeringan atau terserang hama penyakit,” tuturnya.
Seperti diketahui AUTP merupakan upaya Kementerian Pertanian untuk melindungi usaha tani agar petani masih bisa melanjutkan usahanya ketika terkena bencana banjir, kekeringan atau serangan OPT.
Bahkan untuk mendorong petani mengikuti AUTP, pemerintah memberikan subsidi premi asuransi tani sebesar Rp 144 ribu/ha.
“AUTP ini akan terus kami sosialisaikan ke petani. Karena ini menjadi bentuk perlindungan kepada mereka dan saat ini sudah banyak petani yang menjadi anggota AUTP,” kata Sarwo Edhy.
Bertempat di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Bupati Bantaeng, baru saja dilangsungkan Penandatanganan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerjasama antara Pemkab Bantaeng dengan PT Asuransi Jasa Indonesia tentang Fasilitasi Asuransi Pertanian, Jum’at 22 Januari 2021.
Branch Manager PT Asuransi Jasa Indonesia, Tony Hendrawan, mengatakan, di tahun 2020 PT Jasindo menerima premi asuransi sebesar 713 juta dan menyelesaikan klaim sebesar 117 juta untuk asuransi tani. Dan untuk ternak sapi, PT Jasindo menerima premi sebesar Rp 1,2 miliar dan menyelesaikan klaimnya sebesar Rp 1,1 miliar.