INFO NASIONAL – Pelayaran perdana Program Tol Laut Logistik dari wilayah Selatan Papua ke Utara Papua dengan kode trayek T-19, Kamis 21 Januari tiba di Pelabuhan Kokas, Kabupaten. Fakfak Papua Barat. Pelayaran perdana tersebut menggunakan Kapal KM. Logistik Nusantara 2 yang berangkat dari Merauke sebagai pelabuhan pangkal pada Kamis 14 Januarai dengan mengangkut bahan pokok penting (bapokting).
Dengan tibanya pelayaran perdana tersebut menandakan bahwa Kapal KM. Logistik Nusantara 2 resmi beroperasi di Pelabuhan Kokas. Kapal tersebut menurunkan muatan yang satu kontainer Beras Merauke.
Demikian disampaikan Kepala Kantor UPP Kelas III Kokas - Rosihan Gamtjim sesaat setelah prosesi sandar kapal di Pelabuhan Kokas, Kab. Fakfak Papua Barat, Jumat 22 Januari. Wakil Gubernur Provinsi Papua Barat Mohamad Lakotani menyaksikan bongkar muat kapal tersebut.
Menurutnya, ini sebagai wujud nyata dari Instruksi Presiden Republik Indonesia No.9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Papua Barat serta pelaksanaan program tol laut yang telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo.
Menurut Rosihan, walaupun saat ini masih dihadapkan pada kondisi pandemi Covid-19, ini bukti nyata Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perhubungan, Kementerian Perdagangan, Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi maupun Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah terus berupaya mendorong sektor usaha masyarakat Papua.
"Kapal dengan kode Trayek T-19 ini diharapkan dapatmenjadi sarana mempercepat pembangunan dan kesejahteraan di Papua Barat, Khususnya di Kawasan Teluk Berau yang berada di dua wilayah Kabupaten yaitu Kabupaten Sorong Selatan dan Kabupaten Fakfak serta Teluk Bintuni," katanya.Rosihan mengajak Pemerintah Daerah maupun pelaku bisnis untuk memanfaatkan angkutan tol laut agar terciptanya pemerataan distribusi bapokting di Indonesia.
Wagub Papua Barat Mohamad Lakotani berharap kehadiran layanan kapal ini menjadi sarana untuk memasarkan produksi lokal berupa hasil perikanan, hasil perkebunan dan atau pertanian, hasil peternakan yang ada di Kabupaten Fakfak, Kabupaten Sorong Selatan dan Kabupaten Teluk Bintuni untuk diangkut melalui kapal ini ke tujuan pasar yang lebih menguntungkan dan dipacu untuk export.
"Saya juga berharap kapal ini dapat menunjang pendistribusian barang dan pengembangan ekonomi di daerah terpencil dan daerah belum berkembang serta upaya menurunkan disparitas harga," katanya.
Kehadiran layanan kapal Tol Laut Barang di Pelabuhan Kokas perlu diberi kesempatan untuk membenari produk lokal, dengan mendorong penyediaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan berupa penyediaan Cold Storage untuk penampungan ikan, peningkatan keterampilan masyarakat untuk pengolahan ikan termasuk mendorong layanan listrik 24 jam di daerah potensial pada 2021.
Selanjutnya, untuk menunjang pendistribusian muatan dari kapal Tol barang dari dan ke Pelabuhan Kokas untuk wilayah Kabupaten Sorong Selatan, Wagub Mohamad mendorong layanan keperintisan penyeberangan lintas Kokas-Inanwatan.
"Dan untuk pendistribusian dari dan ke Pelabuhan Kokas melalui darat ke kawsan transmigrasi di Distrik Bomberai dan Distrik Tomage dan Kabupaten Teluk Bintuni, kita dorong layanan penyebarangan perintis lintas tanjung Dirimatan – tanjung Faramatan dan jalan akses yang memadai," katanya.
Mohamad menyampaikan ucapan terima kasih serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia beserta seluruh jajaran Kabinet Indonesia Maju atas persetujuan disinggahi kapal Tol Laut Barang di Pelabuhan Kokas.(*)