TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo tiba di lokasi bencana tanah longsor di Desa Cihanjuang, Sumedang, Jawa Barat. Menggunakan helikopter, ia tiba pada pukul 10.30 WIB.
Doni didampingi Deputy BNPB Dody Ruswandi dan Liliek Kurniawan, lalu Tenaga Ahli BNPB Egy Massadiah, Koorspri Kolonel Budi Irawan serta Direktur Darurat BNPB Jarwansah.
Sebanyak 11 warga di Desa Cihanjuang, Sumedang, Jawa Barat, tewas dalam bencana tanah longsor yang terjadi pada Sabtu malam, 9 Januari 2021.
Data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang pada 10 Januari 2021 dini hari mencatat ada 18 korban luka dan 11 orang meninggal.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, mengatakan bahwa longsor terjadi dua kali.
"Longsoran pertama dipicu curah hujan tinggi dan kondisi tanah tidak stabil. Longsor susulan terjadi pada saat petugas masih melakukan evakuasi korban di sekitar area longsoran pertama," ujar Raditya melalui keterangan tertulis pada Ahad, 10 Januari 2020.
Dari korban meninggal, Danramil Kecamatan Cimanggung Kapt Inf Setio Pribadi dan Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sumedang turut menjadi korban. Saat itu mereka berada di lokasi untuk merespon longsoran pertama. Sementara ini, berdasarkan informasi dari BPBD, diperkirakan banyak orang masih tertimbun longsoran susulan.
Pantauan BPBD setempat korban susulan dari petugas gabungan yang sedang melakukan evakuasi dan warga yang menonton di sekitar lokasi. Sedangkan kerugian material, data sementara mencatat satu jembatan dan beberapa jalan terputus akibat longsor.
Pusat Pengendalian Operasi BNPB menerima informasi terakhir pada 9 Januari 2021 sekitar pukul 23.30 WIB, hujan telah reda. Hingga tadi malam, tim gabungan masih melakukan proses pencarian dengan menekankan keamanan dan keselamatan tim.