TEMPO.CO, Jakarta - TNI Angkatan Udara ikut terlibat mencari Pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang hilang di perairan Kepulauan Seribu. Mereka menerjunkan sejumlah armadanya untuk menyisir perairan dan mencari tanda-tanda yang muncul.
"Jadi ruang udara yang akan kita gunakan untuk pencarian kita atur dari Posko dari Lanud halim ini, sehingga proses pencarian lewat udara akan lebih terkoordinasi," ujar Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Laut Marsekal Muda Hendri Alfiandi, saat ditemui di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Ahad, 10 Januari 2021.
Ia mengatakan akan ada empat pesawat yang akan diberangkatkan, yakni pesawat CN 295, Boeing 737 Intai Maritim yang akan berangkat dari Lanud Makassar, dua helikopter yakni EC 752 Caracal dan Heli Super Super Puma Nas-332. Selain itu, akan ada juga heli Dauphin HR 3604 milik Basarnas.
"Kemampuan pesawat Boeing ini mampu mengobserve benda yang ada di permukaaan. Kemudian kami juga siapkan CN 239, yang juga akan kita gunakan untuk mensearching areal yang kira-kira lokaisnya jatuhnya pesawat Sriwijaya," kata Hendri.
Selain itu, Hendri mengatakan personel yang dilibatkan akan sebanyak 100 hingga 150 personel. Mereka terdiri dari kru, pangkalan Halim, dan koops Angkatan Udara 1, dan juga dibantu oleh Koorps Pasukan Khas (Paskhas). "Ini akan terus berkembang melihat perkembangan di lokasi," kata dia.
Pesawat Sriwijaya Air SJ182 hilang kontak saat memasuki perairan Kepulauan Seribu, Sabtu, 9 Januari 2021 pukul 14.37 WIB. Diduga pesawat jatuh di sekitar sana. Basarnas mulai bergerak mencari pesawat pada pukul 17.30 WIB.