TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan bahwa almarhum Habib Ja'far Alkaff merupakan sosok ulama karimastik yang selalu memberi ketenangan kepada semua pihak dan penuh simbol.
Ganjar mengatakan banyak memiliki kenangan bersama ulama yang dikenal sebagai wali dengan maqom majdub dan tingkah laku yang kadang nyeleneh sehingga membuatnya terkenal di seluruh Indonesia.
"Beliau itu sering mengatakan pada saya. Pak Gub saya itu sering mengelilingi rumah njenengan, rumah Kapolda, Pangdam pada pukul 02.00 dini hari. Saya tanya, lha buat apa bib? Beliau jawab ya biar aman saja," kata Ganjar mengenang sosok Habib Ja'far Alkaff.
Ganjar Pranowo menuturkan dalam pergaulan dan kehidupan sehari-hari, Habib Ja'far penuh dengan simbol-simbol. Salah satu kenangan itu ialah saat makan ayam bersama
"Beliau itu selalu memotong bagian-bagian tertentu.Beliau memberikan bagian itu sambil bilang, ini buat kamu kepala supaya bisa berpikir, kamu sayap biar bisa terbang kemana-mana. Saat itu saya dapat bagian sayap, entah apa maksudnya," ujar kader PDIP ini.
"Ya, beliau memang penuh simbol-simbol. Namun di balik sifatnya yang mungkin orang melihat nyeleneh, beliau memiliki karomah luar biasa. Itulah kenapa banyak sekali masyarakat sampai pejabat yang ingin sowan dengan beliau," ujarnya.
Kendati demikian, Ganjar meminta masyarakat tidak datang ke Kabupaten Kudus untuk melayat karena kondisi masih pandemi Covid-19. Ia berharap masyarakat berdoa dari rumah agar tidak menimbulkan kerumunan.
"Harapannya karena masih pandemi, sedikit saja masyarakat yang takziah. Saya juga minta Pemkab Kudus untuk membantu semua pelaksanaan pemakaman dan tetap menjaga protokol kesehatan," katanya.
Sebelumnya, Habib Ja'far Alkaff wafat di Samarinda, Kalimantan Timur, pada Jumat, 1 Januari 2021. Almarhum akan dimakamkan di kediamannya di Kabupaten Kudus pada Sabtu, 2 Januari 2021.