TEMPO.CO, Jakarta - Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab meminta maaf atas kerumunan yang ditimbulkannya di empat lokasi. Ia mengklaim tak ingin dan tak sengaja menimbulkan kerumunan tersebut.
Hal ini disampaikan Rizieq dalam acara Dialog Nasional 212 bertema "Revolusi Akhlak: Solusi untuk Indonesia yang Bermartabat". Acara ini merupakan reuni gerakan demonstrasi 2 Desember 2016.
"Saya minta maaf kalau dalam kerumunan-kerumunan tadi membuat keresahan atau membuat pihak-pihak tidak nyaman atau kami melakukan pelanggaran. Itu di luar keinginan, tanpa kesengajaan," kata Rizieq dalam siaran Youtube Front TV, Rabu, 2 Desember 2020.
Rizieq mengatakan pihaknya mengaku salah sehingga tak masalah ketika dijatuhi denda Rp 50 juta oleh pemerintah DKI Jakarta. "Kalau memang salah ya salah, kalau memang harus bayar denda ya bayar denda, enggak usah berdebat."
Kerumunan besar sebelumnya terjadi di Bandara Soekarno-Hatta saat kedatangan Rizieq dari Mekah, Arab Saudi; di rumah Rizieq di Petamburan, Jakarta Pusat; serta dua acara yang dihadiri Rizieq yakni maulid nabi di Tebet, Jakarta Selatan dan acara peletakan batu pertama Pondok Pesantren Alam Agrokultural Markaz Syariah, Megamendung, Bogor.
Rizieq mengatakan kerumunan-kerumunan itu karena antusiasme umat. Ia mengklaim tim medis FPI juga sudah berkali-kali menyampaikan agar protokol kesehatan dilakukan dalam setiap kegiatan tersebut.
"Tapi gimana ya, untuk situasi umat ini sampai ribuan laskar enggak mampu mencegah. Padahal ribuan laskah sudah disiapkan," kata Rizieq.
Rizieq juga mengklaim protokol kesehatan diterapkan di rumahnya di Petamburan. Menurut dia, fasilitas rapid test dan swab antigen disediakan di gerbang rumahnya. Mereka yang bertamu akan dites terlebih dulu dan hanya diizinkan masuk jika nonreaktif.
"Kalau negatif ya kami persilakan mereka masuk dengan tetap menjaga jarak dan protokol kesehatan, kami bisa ngobrol tapi dalam jumlah yang sangat dibatasi," kata dia.
Jika ada yang positif, kata Rizieq, maka orang tersebut akan diarahkan langsung kepada tim medis. Misalnya tim medis Hilal Merah Indonesia (Hilmi), Medical Emergency Rescue-Committee (MER-C), atau ke rumah sakit rujukan pemerintah.
Riziew juga menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat atas berbagai kerumunan sebelumnya. Saat ini, kata Rizieq, seluruh rencana kegiatan ke luar kota dan acara yang menimbulkan kerumunan dibatalkan sampai pandemi berakhir.
Rizieq mengatakan keputusan ini demi menghormati protokol kesehatan. Menurut dia, hal tersebut termasuk akhlak yang harus dijaga.
BUDIARTI UTAMI PUTRI