TEMPO.CO, Jakarta -Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, menghormati keputusan institusi Polri yang mencopot Inspektur Jenderal Rudy Sufahriadi dari jabatan Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat, sebagai buntut acara Imam Besar FPI Rizieq Shihab yang dihadiri ribuan masa di Mega Mendung, Kabupaten Bogor pada Jumat, 13 Oktober 2020, malam.
“Kita harus menghormati pertimbangan institusi masing-masing. Saya tidak bisa memberikan penilaian. Saya kira itu sesuai dengan situasi yang terjadi di hari ini. Saya menghormati institusi kepolisian, maka dari itu kami hormati,” kata dia, dalam konferensi pers di Makodam III/Siliwangi, Bandung, Selasa, 17 November 2020.
Baca juga : Soal Irjen Rudy Sufahriadi, Ridwal Kamil: Pribadinya Exeptional, Luar Biasa
Ridwan Kamil mengaku mengenal baik Rudy.
“Beliau adalah orang baik. Beliau adalah pejuang Covid bersama kami. Bahkan dengan patriotismenya menjadi relawan vaksin bersama Pak Kajati, Pak Pangdam juga. Saya paham betul. Saya paham dari awal sampai akhir, tapi apapun itu kami bisa memahami dan mendoakan agar beliau mendapatkan kemudahan dalam urusan-urusan di jabatan baru. Dan tentunya tetap mengawal Jawa Barat melalui cara-cara yang baru,” kata dia.
Ridwan Kamil mengatakan, pergantian pejabat Kapolda Jawa Barat tersebut tidak akan mempengaruhi kinerja penanganan Covid-19 yang melibatkan institusi Polri.
“Kita bekerja itu bukan karena individu. Kalau saya sakit, saya gak ada, tim Satgas sudah solid. Artinya tim Satgas itu tidak boleh mengandalkan figur orang per orang karena kami ini membangun sistem dengan 5 prinsip proaktif, transparan, ilmiah, inovatif, kolaboratif,” kata dia.
Ridwan Kamil mengatakan, pejabat pengganti Kapolda Jabar yang baru diyakininya akan dengan mudah meneruskan sistem yang sudah dibangun dalam penanganan Covid-19. “Kami mengcaupakn selamat datang nanti pada Pak Kapolda baru, juga tidak usah khawatir, karena sistem sudah sedemikian fasih. Tinggal tadi yang kurang-kurang, diperbaiki terus, yang baik-baik, saya kira itu,” kata dia.
Ridwan Kamil membeberkan kronologis yang terjadi hari Jumat, 13 November 2020, malam di Mega Mendung, Kabupaten Bogor. “Saya sampaikan kronologis teknisnya,” kata dia.
Ridwan Kamil mengatakan, gubernur seperit dirinya yang memimpin provinsi di luar DKI, berbeda dengan gubernur di ibukota.
“Pertama izin acaranya, itu diskresi boleh tidaknya, bukan di wilayah gubernur. Karena provinsi di Republik ini di luar Jakarta punya hierarki pemerintahan yang namanay bupati/walikota terpilih, kira-kira begitu. Maka setiap ada hal teknis, diskresinya ada di walikota dan bupati,” kata dia.