”Paling tidak minimal dua PTN di 200 besar, 300 besar, dan 400 besar,” kata Fasli saat ditemui usai Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi Pendidikan DPR di Jakarta, Rabu (15/10).
Dari sekitar 2800 perguruan tinggi di Indonesia, hanya tiga perguruan tinggi negeri yang berhasil menembus peringkat 400 besar dunia menurut the Times Higher Education Magazine-QS (THE-QS), yaitu Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Pada 2006 dan 2007, Universitas Diponegoro (UNDIP), Institut Pertanian Bogor (IPB), dan Universitas Airlangga (UNAIR) pernah masuk dalam peringkat tersebut.
Meski demikian, Fasli mengungkapkan, prestasi itu sudah cukup baik jika dibandingkan 2003 lalu. Saat itu hanya tiga perguruan tinggi negeri Indpnesia yang masuk 500 besar, yaitu ITB, UGM dan UI.
”Perguruan tinggi Indonesia punya potensi besar ke kelas dunia, hanya saja masih butuh pemerataan mutu dan penataan yang baik,” katanya.
Saat ini, ia menambahkan, Direktorat Pendidikan Tinggi sedang mendata perguruan tinggi yang berpotensi dikembangkan menjadi perguruan tinggi berkelas dunia. “Ada sepuluh perguruan tinggi yang bisa dikembangkan,” kata dia.
Untuk itu, pemerintah menyediakan dana Rp 20-30 Miliar bagi perguruan tinggi yang berpotensi berkelas dunia. Sedangkan bagi perguruan tinggi yang sudah masuk 400 besar dunia, diberi dana pengembangan yang lebih besar tergantung kebutuhan dan proposal yang diajukan.
Dana tersebut bisa digunakan untuk mengembangkan program studi, mengembangkan program pasca sarjana, meningkatkan kualitas tenaga pengajar, melakukan penelitian, dan merangsang minat dosen untuk menulis di jurnal-jurnal internasional.
Reh Atemalem Susanti