TEMPO.CO, Jakarta - Satgas Covid-19 buka suara terkait semakin menurunnya jumlah pemeriksaan spesimen dalam beberapa hari terakhir. Pengurangan jumlah testing ini ikut membuat angka penambahan jumlah kasus Covid-19 harian nampak turun.
"Rendahnya testing dapat terjadi karena berbagai hal: jumlah titik testing yang tersebar luas, kapasitas laboratorium yang terbatas, keterbatasan reagen, maupun juga SDM yang perlu ditambah," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito saat dihubungi Tempo, Senin, 2 November 2020.
Dari data harian Satgas, pada 22 Oktober saja jumlah spesimen yang diperiksa mencapai 43.928. Angka ini masih bertahan di atas 40 ribu hingga 23 Oktober. Memasuki 24 Oktober, jumlahnya mulai turun di bawah 40 ribu, yakni 39.922 spesimen. Kemudian semakin anjlok pada 25 Oktober menjadi 33.797 spesimen.
Masuk ke 26 Oktober, jumlahnya semakin anjlok menjadi 24.413. Namun pada 27 Oktober naik lagi menjadi 27.438 spesimen, bahkan kembali di atas 40 ribu pada 28 Oktober 2020. Namun setelah itu, angkanya terus turun sejak 29 Oktober berturut-turut sebanyak 34.317, 24.854, 29.001, dan 23.208. Per hari ini, angkanya baru naik menjadi 26.661 spesimen.
"Hal ini menjadi bahan evaluasi bersama bagi pemerintah untuk tetap memasifkan upaya testing maupun tracing kembali baik dengan memperbanyak jumlah lab maupun kualitas laboratorium," ujar Wiku.
Wiku tak membantah adanya kemungkinan penurunan jumlah testing terkait dengan periode libur panjang sejak 28 Oktober hingga 1 November lalu. "Mungkin saja terjadi penurunan aktivitas laboratorium testing selama libur panjang, akan tetapi harus dikonfirmasi ulang kepada pihak Kemenkes yang mengetahui alur detail pencatatan dan pelaporan," kata Wiku.