TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, Achmad Yurianto, mengatakan vaksin Covid-19 hasil kerjasama dengan perusahaan asal Cina, Sinovac, diharapkan dapat memberi kekebalan pada tubuh selama 6 hingga 24 bulan.
"Secara teori Sinovac mengatakan, bukan hanya Sinovac tapi juga berbagai ahli, mengatakan kisarannya memberi kekebalan sekitar 6-24 bulan. Kira-kira sebanyak itu," ujar Yuri dalam diskusi Strategi Indonesia dalam Pemenuhan Kapasitas dan Pendistribusian Vaksin Covid-19, Jumat, 18 September 2020.
Yuri mengatakan hal ini belum dapat dipastikan. Pasalnya Uji Klinis tahap ketiga dari vaksin ini masih berjalan. Jika dinyatakan berhasil dan dapat diproduksi secara massal, Yuri mengatakan vaksin ini akan direkomendasikan untuk masyarakat untuk kisaran usia 18 hingga 59 tahun.
"Pada kisaran umum itu. Pemberiannya (vaksinnya) intramuskular, sebanyak kurang lebih 0,5 cc sekali suntik," kata Yurianto.
Achmad Yurianto mengatakan setidaknya ada 173 juta rakyat Indonesia yang harus mendapatkan vaksin. Angka ini, kata dia, diambil dari 70 persen populasi total di Indonesia. Para penerima vaksin ini diharapkan mampu membawa kekebalan kelompok alias herd immunity di tengah masyarakat.
"Diharapkan 70 persen yang divaksin ini bisa memunculkan herd immunity dan di mana sisanya tak perlu divaksin. Ini yang saat ini masih kita kaji," kata Yurianto.