TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, menyebut angka pasien sembuh dari Covid-19 secara nasional cenderung mengalami peningkatan.
Data Kementerian Kesehatan per 23 Juli 2020, mencatatkan angka kesembuhan mencapai 52.164 kasus atau sebesar 55,7 persen dari jumlah kasus terkonfirmasi sebanyak 93.657 kasus dengan penambahan terbaru sebanyak 1.906 kasus.
"Berdasarkan grafik dalam 13 hari terakhir, tepatnya pada 10 Juli 2020 jumlah kesembuhan harian di angka 878 pasien terus merangkak naik dan sempat mencapai tertinggi pada 19 Juli 2020 mencapai 2.133 pasien dan terakhir pada 23 Juli 2020 tercatat sebanyak 1.909 pasien," kata Wiku di Kantor Presiden, Jumat, 24 Juli 2020.
Berdasarkan grafik itu, kata Wiku, persentase tingkat kesembuhan terus menanjak naik hingga 23 Juli 2020. Pada Maret tercatat persentase kesembuhan mencapai 8,33 persen dengan rata-rata 3,84 persen. Kemudian, April mencatat persentase kesembuhan maksimum pada 15,04 persen dengan rata-rata 9,79 persen.
Selanjutnya, Mei persentase sebesar 27,61 persen dengan rata-rata 21,97 persen, Juni mencapai 43,99 persen dengan rata-rata di angka 37,19 persen dan terakhir pada Juli persentase mencapai 55,70 persen dengan rata-rata 47,08 persen.
Sementara, pasien yang masih dalam perawatan berjumlah 36.917 orang atau 39,4 persen dari total kasus terkonfirmasi. Pasien suspek, ada 47.756 orang. Untuk pasien yang meninggal dunia sebanyak 4.576 kasus atau 4,9 persen dari total kasus terkonfirmasi per tanggal 23 Juli.
Dari sisi penambahan kasus positif Covid-19, terus naik. Kenaikan per 23 Juli jumlah ini cukup tinggi sebanyak 1.906. Wiku mengakui, data seminggu terakhir, pada 9 Juli 2020 sempat ada lonjakan drastis kasus positif mencapai 2.657 kasus.
“Tetapi perlu diingat pada hari itu terdapat laporan penambahan kasus dari klaster Secapa di Bandung, sebanyak 760 kasus dari 1.308 klaster. Sebagian sudah dilaporkan di hari-hari sebelumnya," ujarnya.
Untuk kasus kematian pasien Covid-19, kata Wiku, grafiknya cenderung fluktuatif per harinya. Dari grafik menunjukkan adanya persentase penurunan kematian dilihat dari Maret hingga Juli.
Pada Maret kematian tertinggi mencapai 9,34 persen dengan rata-rata 4,89 persen. Pada April nilai tertinggi pada 9,50 persen dengan rata-rata 8,64 persen. Selanjutnya pada Mei persentase kematian berada di 7,66 persen dengan rata-rata 6,68 persen. Dan terus menurun pada Juni dengan persentase kematian 6,09 persen dengan rata-rata 5,56 persen.
"Dan terus menurun hingga Juli persentase kematian 5,08 persen dengan rata-rata 4,86 persen. Sementara persentase kematian dunia sebesar 4,2 persen," ujar Wiku Adisasmito.