INFO NASIONAL — Memasuki era new normal saat pandemi Covid-19, masyarakat perlu menjalani gaya hidup yang lebih sehat dan diharapkan dapat meningkatkan ketahanan dalam menghadapi wabah yang terjadi. Menanggapi hal ini, Nestlé Indonesia yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup dan berkontribusi untuk masyarakat yang lebih sehat, memperkenalkan new healthy eating habit melalui kegiatan “Kelas Jurnalis Online Food Safety di Tengah Pandemi #AmanSebelumMakan” di kanal YouTube Nestlé Indonesia.
New healthy eating habit merupakan sebuah gerakan untuk memulai kebiasaan mengonsumsi makanan bergizi seimbang serta mempraktikkan kebiasaan-kebiasaan yang membantu menjaga keamanan makanan yang mencakup dua komponen utama, yakni kebiasaan mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan memperhatikan keamanan pangan (food safety).
Baca Juga:
Pemaparan mengenai hal tersebut disampaikan oleh Direktur Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology Center (SEAFAST), Nuri Andarwulan dan Corporate Quality Manager Nestlé Indonesia, Anas Noor Wahid.
Di samping untuk meningkatkan perhatian masyarakat akan pola konsumsi pangan yang sehat dan aman selama pandemi Covid-19, acara hari ini juga dilakukan untuk merayakan Hari Keamanan Pangan sedunia yang jatuh setiap 7 Juni.
Merujuk pada moto keamanan pangan PBB di tahun 2020, keamanan pangan adalah tanggung jawab bersama, baik dari pemerintah, industri, produsen hingga konsumen.
Baca Juga:
Anas Noor Wahid menjelaskan, “di Nestlé, kami memiliki komitmen untuk terus menjaga stabilitas produksi dan distribusi produk-produk makanan dan minuman berkualitas untuk memenuhi kebutuhan keluarga Indonesia.”
Komitmen ini dijalankan dengan mengacu pada empat pilar dalam kebijakan mutu, yaitu berkomitmen pada seluruh konsumen, menjaga keamanan dan kepatuhan produk, mempertahankan preferensi dan konsistensi, dan memastikan tidak ada kecacatan produk dan tidak menghasilkan limbah.
Nestlé menempatkan kesehatan dan keamanan para karyawan, mitra bisnis serta konsumen sebagai prioritas utama dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah dan lembaga-lembaga kesehatan dunia serta memperketat standar kebersihan di lini produksi dan distribusi.
“Sinergi yang baik antara masyarakat, produsen, pemerintah, serta lembaga-lembaga terkait memainkan peranan penting agar kualitas, keamanan, dan nilai nutrisi pangan terjaga dengan baik agar masyarakat tetap sehat dan tidak mudah terserang penyakit dan virus,” kata Anas.
Sementara, Nuri Andarwulan menjelaskan bahwa new healthy eating habit yang coba diperkenalkan adalah mengonsumsi beragam makanan yang mengandung gizi seimbang, sesuaikan porsi makanan dengan konsep ‘Isi Piringku’, memperhatikan konsumsi GGL (gula, garam, lemak), mengatur jadwal makan besar dan snack, dan tidak lupa memerhatikan keamanan pangan.
“Kebiasaan makan sehat sudah banyak diterapkan oleh masyarakat. Namun, pandemi menyadarkan masyarakat untuk mengutamakan konsumsi makanan bergizi seimbang untuk meningkatkan imunitas tubuh,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan lima kunci keamanan pangan yang harus diterapkan masyarakat sesuai standar WHO2 dan BPOM3 di Indonesia, yaitu mencuci tangan dan peralatan masak sebelum mengolah makanan, memisahkan peralatan memasak dan wadah untuk pangan mentah serta matang, memasak dengan benar dan matang, menyimpan makanan sesuai dengan suhu aman yang dianjurkan, dan selalu gunakan air dan bahan makanan yang aman. (*)