TEMPO.CO, Jakarta - Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan bahwa mayoritas publik menginginkan pemerintah lebih memprioritaskan masalah kesehatan ketimbang masalah perekonomian.
"Ini menarik, karena pemerintah kan selalu bicara pemulihan ekonomi. Tapi masyarakat inginnya masalah kesehatan saat pandemi ini bisa ditangani dulu," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, Ahad, 7 Juni 2020.
Baca Juga:
Dari survei itu, sebanyak 60,7 persen masyarakat ingin masalah kesehatan diprioritaskan, sementara 33,9 masyarakat ingin masalah ekonomi diprioritaskan.
Namun, hasil survei juga menunjukkan sikap publik terbelah menyikapi apakah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sebaiknya dilanjutkan atau dihentikan saja.
Sebanyak 50,6 persen masyarakat ingin PSBB dilanjutkan agar penyebaran virus Corona bisa diatasi. Sementara 43,1 persen masyarakat menilai PSBB sudah cukup dan bisa dihentikan agar ekonomi segera berjalan. Sisanya, 6,3 persen masyarakat tidak tahu/tidak jawab.
"Sikap publik yang terbelah soal PSBB ini menunjukkan masyakarat menginginkan kesehatan diutamakan tanpa harus mengorbankan kehidupan ekonomi warga," ujar Burhanuddin.
Survei ini dilakukan pada 16-18 Mei 2020 dengan 1.200 responden. Para responden diwawancarai via telepon. Mereka dipilih secara acak dari kumpulan sampel acak survei tatap muka langsung yang dilakukan Indikator Politik Indonesia pada rentang Maret 2018 hingga Maret 2020. Margin of error survei ini sekitar ±2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.