Iklan
TEMPO Interaktif, Banda Aceh:Enam anggota Pasukan Khas TNI AU dari Skadron 461 Jakarta tewas diserang pasukan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Hingga Kamis (20/6) siang, jenazah korban masih disemayamkan di Rumah Sakit Kasdam Iskandar Muda. Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI M. Djali Yusuf, yang ditemui di Rumah Sakit Kasdam Iskandar Muda menyebutkan, pihaknya baru mengetahui kejadian tersebut setelah mendapat informasi dari masyarakat di sekitar lokasi kejadian, Kamis (20/6) pagi. Menurut informasi yang diterima Pangdam, pasukan elit TNI AU itu diserang GAM di kawasan Desa Ie Seuem, Krueng Raya, Aceh Besar, sekitar pukul 19.00 WIB, Rabu (19/6). Saat itu mereka sedang dalam perjalanan dari pos mereka ke pasar Desa Ie Seeum, Kecamatan Krueng Raya, sekitar 40 kilometer arah utara Banda Aceh, untuk berbelanja. Masing-masing Pratu Gunawan Siahaan, Pratu Tarmizi, Pratu Widodo, Pratu Ragoel Suparmi, Pratu Basuki, dan Pratu Budimarwoto. Saat dalam perjalanan itulah mereka dicegat dan ditembaki oleh kelompok bersenjata yang mengakibatkan keenamnya tewas. Menurut Djali, keenam anggota Pasukan Khas yang bertugas mengamankan Stasiun Radar milik Bandara Sultan Iskandar Muda itu diserang dalam perjalanan pulang mengendarai mobil Kijang saat membeli logistik di sekitar lokasi kejadian, Rabu (19/6) sore. "Mereka diserang dari atas bukit di sisi kiri dan kanan jalan," ujarnya. Djali Yusuf mengakui, kejadian itu akibat kelalaian anggotanya. Dia memperkirakan, GAM sudah lama mengamati gerak-gerik korban sehingga bisa memperkirakan waktu yang tepat untuk melakukan serangan. Ini bukan yang pertama pasukan elite TNI di daerah itu tewas oleh GAM pada tahun ini. Pada Maret 2002 lalu, Pratu Hendro dan Sersan Dua Laporo dari satuen elite Kopassus tewas dalam aksi penyergapan markas GAM di Kampung Blang Baroh, Kecamatan Jantho, Aceh Besar. (Yuswardi Suud-Tempo News Room)
Iklan
