TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menyayangkan keputusan Hanafi Rais mundur dari Partai Amanat Nasional. Adi menilai Hanafi berpeluang memimpin partai berlambang matahari terbit yang turut didirikan ayah Hanafi, Amien Rais itu.
"Kalau lihat lima tahun ke depan, sebenarnya masanya Mas Hanafi. Dia dari berbagai penjuru mata angin memenuhi segala unsur untuk memimpin PAN ke depan," kata Adi kepada Tempo, Kamis, 7 Mei 2020.
Adi menilai Hanafi memiliki kualifikasi dan kematangan untuk menjadi ketua umum PAN menggantikan Zulkifli Hasan. Selain itu, Hanafi berpotensi karena dia adalah anak ideologis sekaligus anak biologis Amien Rais.
Bagaimana pun, ujar Adi, citra PAN sulit dilepaskan dari sosok Amien. "Kalau anak-anak Pak Amien Rais yang lain kan datar-datar saja karir politiknya," kata Adi.
Meski begitu, Adi menilai mundurnya Hanafi tak akan berdampak signifikan terhadap stabilitas internal PAN. Alasannya, tokoh-tokoh senior PAN seperti Hatta Rajasa dan Soetrisno Bachir yang sebelumnya menghilang kini kembali ke partai.
"Kehilangan (Hanafi) pasti karena harus diakui dia salah satu simbol di PAN, tapi bukan segala-galanya," ujar Adi.
Hanafi Rais sebelumnya menyatakan mundur dari PAN dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat periode 2019-2024. Hanafi menilai PAN tak bergerak ke arah perbaikan setelah Kongres V pada Februari lalu yang diwarnai kericuhan dan disebutnya mencoreng wajah partai.
Selain itu, putra Amien Rais ini juga menyinggung sikap PAN yang cenderung konformis terhadap kekuasaan. Dia menyebut itu bukan sikap yang adil di saat kader dan konstituen menaruh harapan PAN menjadi antitesis dari pemegang kekuasaan.
BUDIARTI UTAMI PUTRI