TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mengatakan Presiden Joko Widodo menginstruksikan agar Indonesia dapat lebih mandiri dalam hal pengadaan alat kesehatan. Pandemi virus corona ini, kata dia, seakan membuka mata bahwa Indonesia masih tergantung pada negara lain.
"Dalam rapat tingkat menteri hari ini, beliau membuat pernyataan besar bahwa sejak tahun depan, Indonesia ingin memastikan bisa lebih tidak tergantung dalam isu (keamanan kesehatan) health security dari rantai suplai lain dari negara lain," ujar Erick dalam press briefing bersama media, Rabu, 6 Mei 2020.
Erick menuturkan 90 persen bahan mentah pembuatan obat yang diproduksi di Indonesia diimpor dari luar negeri. Hal ini menjadi masalah ketika terjadi situasi pandemi seperti saat ini. Ia mencontohkan bahan baku pembuatan salah satu alat kesehatan yang sumbernya berasal dari Cina. Saat Cina menetapkan lockdown, Indonesia harus mencari sumber baru.
Meski Erick mengatakan pada akhirnya banyak negara luar juga akhirnya membantu Indonesia, namun hal ini tak berarti Indonesia siap. Atas dasar itu, Erick mengatakan Jokowi meminta agar kemandirian atas suplai bahan mentah alat kesehatan bisa segera dilakukan.
Sebagai Menteri BUMN, Erick mengatakan siap memimpin perubahan tersebut. "Bekerja bersama dengan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pendidikan, untuk memastikan di masa depan kita bisa memproduksi dan membangun industri kami sendiri," kata Erick.
Meski berupaya agar lebih mandiri, Erick mengatakan hal tersebut tak berarti Indonesia akan lepas tangan sepenuhnya dengan negara luar. Ia menyebut peluang bekerja sama secara internasional tetap terbuka untuk mengembangkan industri tersebut.